starbanjar.com
Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, 24 Maret 2024.
Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, 24 Maret 2024. (Reuters/Shamil Zhumatov)

Kecam Serangan ISIS ke Rusia, Habib Banua Duga Didalangi Intelijen Barat

Redaksi Starbanjar
27.3.2024

STARBANJAR – Anggota DPD RI Utusan Kalimantan Selatan Dr Pangeran Syarif Abdurrahman Bahasyim mengecam serangan kelompok teror Islamic State (ISIS) yang menewaskan sedikitnya 137 orang di gedung konser di Moskow pekan lalu.

Kendati demikian, Habib Banua sapaan akrabnya meragukan jika ISIS merupakan dalang kasus penyerangan teroris di Moskow. 

“Patut diduga ini adalah operasi intelijen yang dibuat oleh Ukraina dan pihak Barat dalam hal ini AS dan Inggris dengan menggunakan ISIS sebagai proksi untuk menyerang Rusia,” ucap Habib Banua dalam keterangan persnya, Rabu 27 Maret 2024.

Ia menyebut kombatan ISIS yang melakukan serangan ke jantung Moskow pihak barat bisa cuci tangan sehingga mengelak tidak disalahkan oleh Rusia.

“Kenapa ISIS yang dipilih untuk menyerang Rusia agar tercipta framing islam yang menyerang Rusia dan menimbulkan kebencian rakyat Rusia terhadap islam,” tegas pimpinan Komite I DPD RI bidang politik hukum dan pemerintahan ini.

“Selama ini kita tahu bahwa pasukan muslim Chechnya ikut membela Rusia dalam perang dengan Ukraina, mereka menyadari bahwa mereka bagian dari Rusia, ini adalah politik pecah belah yg digunakan oleh proksi Ukraina yang didukung oleh barat,” imbuhnya.

Sebelumnya Mantan Intelijen Korps Marinir Amerika Serikat Scott Ritter meragukan jika ISIS merupakan otak dalam kasus penyerangan teroris di Moskow.

Ia berpandangan serangan teror ini terkesan anomali jika melihat riwayat pola serangan ISIS.