starbanjar.com
Mengenal Niksen, Seni Tidak Melakukan Apapun ala Orang Belanda
Mengenal Niksen, Seni Tidak Melakukan Apapun ala Orang Belanda (Istimewa)

Ketahui Niksen: Mengapresiasi Kebahagiaan dalam Keheningan dan Ketidakaktifan

Redaksi Daerah
29.2.2024

JAKARTA - Kehidupan yang penuh dengan tekanan dan kesibukan terutama dalam masyarakat modern yang sering menuntut produktivitas dan keterlibatan konstan melahirkan respon-respon baru untuk menghadapinya dengan waras. Salah satunya adalah Niksen, yaitu seni tidak melakukan apapun ala orang Belanda. 

Seni Niksen adalah suatu konsep asal Belanda yang mendorong praktik tidak melakukan apa-apa atau sekadar berdiam diri tanpa tujuan tertentu. Kata "niksen" sendiri berasal dari bahasa Belanda yang berarti "tidak melakukan apa-apa" atau "berdiam diri." Seni Niksen melibatkan memberi diri waktu untuk melepaskan diri dari kegiatan produktif atau pemikiran yang terarah.

Seni ini semakin banyak dipraktekkan terutama ketika meledaknya buku karya Olga Mecking yang berjudul “Niksen: Embracing the Dutch Art of Doing Nothing”. Niksen adalah tidak melakukan apa-apa tanpa tujuan, bukan menonton film atau membaca email. Mecking menekankan kehilangan kesenangan hanya untuk mencapai hasil tertentu.

Mecking adalah seorang jurnalis dan blogger. Ia menemukan konsep niksen dalam majalah supermarket pada 2018. Ia menawarkan ide ini ke New York Times dan artikelnya "The Case for Doing Nothing" menjadi viral pada 2019. Buku Mecking keluar saat Belanda mengalami lockdown pertama pada akhir 2020 dan sukses menarik perhatian banyak orang.

Namun, apakah niksen memang budaya Belanda? Sebagian menganggapnya sebagai konsep global, tetapi pendiri CSR Centrum, Carolien Hamming, mengatakan bahwa konsep ini tidak terlalu terkait dengan budaya Belanda yang bekerja keras. Dalam masyarakat yang sering menekankan pentingnya bermanfaat, niksen dianggap "setan" oleh sebagian orang. Seperti dikutip TrenAsia.com dari The Guardian.

Meskipun niksen muncul sebagai reaksi terhadap kehidupan yang terlalu sibuk, tidak ada catatan penggunaan kata ini dalam bahasa Belanda sebelum akhir 2010-an.

Meski demikian, buku Mecking saat ini telah diterjemahkan ke dalam 13 bahasa dan menjadi begitu populer di Prancis semacam fenomena global. Tren niksen terus hidup, seperti diumumkan oleh David Lloyd Leisure yang akan meluncurkan kelas niksen untuk membantu orang "melepaskan ketegangan."

Masih dari sumber yang sama, meskipun tingkat kelelahan global di Belanda tidak tertinggi, kelelahan yang sesungguhnya membuat orang Belanda stres. Budaya ambisius, solidaritas sosial, dan tekanan sosial untuk mencapai segalanya dapat mempengaruhi tingkat stres. 

Meskipun orang Belanda mungkin merasa sulit untuk tidak melakukan apa-apa, niksen terasa sebagai jawaban atas tekanan kehidupan yang terus-menerus.

Pada akhirnya, dalam mencari kenyamanan dan relaksasi, tidak perlu menjadi orang Belanda atau menggunakan kata "niksen." 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu pada 10 Feb 2024 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 29 Feb 2024