starbanjar.com
Photo by cottonbro studio: https://www.pexels.com/photo/a-woman-looking-afar-5473955/
Ilustrasi manusia dan AI (Pexels / Cottonbro Studio)

3 Pendekatan yang Efektif untuk Mencegah Penggantian Anda oleh AI

Redaksi Daerah
25.3.2024

JAKARTA - Tidak dapat dipungkiri, adanya teknologi kecerdasan buatan seperti ChatGPT dari OpenAI, Perplexity, dan Gemini dari Google sedang mengubah dunia teknologi dan mengubah industri-industri secara keseluruhan. 

Bahkan perusahaan bank investasi Goldman Sachs menyebut kecerdasan buatan generatif diperkirakan akan mendorong pertumbuhan PDB sebesar 7% dalam dekade mendatang melalui inovasi dan peningkatan efisiensi. 

Saat ini, banyak bisnis sedang berlomba-lomba untuk memanfaatkan kekuatan kecerdasan buatan, yang mengingatkan kita pada dampak revolusi internet, ponsel, dan komputasi awan terhadap cara kita hidup dan bekerja.

Percepatan perkembangan teknologi ini tentu membawa kabar baik bagi banyak orang. Namun layaknya dua sisi mata koin, ketakutanpun mulai dirasakan di dunia korporat. Terutama di antara mereka yang merasa tidak aman dalam pekerjaan mereka karena kemungkinan pemutusan hubungan kerja dan upaya "efisiensi". 

Meskipun diprediksi bahwa kecerdasan buatan akan menggantikan 85 juta pekerjaan pada tahun 2025 dan mengambil alih 52% pekerjaan di seluruh dunia, masih ada peluang bagi pekerja seperti penulis, pemasar, penjual, programmer, insinyur, dan lainnya.

Kecerdasan buatan diprediksi akan menciptakan 97 juta pekerjaan baru, sehingga ada permintaan yang meningkat untuk individu yang menguasai kecerdasan buatan. Jika Anda bersedia untuk bekerja keras, saat ini adalah saat yang tepat untuk menjadi ahli yang diandalkan.

Cara Agar Tidak Tergantikan oleh AI

1. Jadilah Penasaran, Jadikan Belajar Sebagai Kebiasaan Harian

Dengan sedikit rasa penasaran, konsistensi, dan kemauan untuk mengeksplorasi ide-ide baru, Anda akan menyadari bahwa Anda dapat membuat pembelajaran sebagai kebiasaan harian. 

Carilah waktu khusus, seperti mendengarkan podcast kecerdasan buatan Nvidia saat di gym atau membaca newsletter saat berada di perjalanan. Ikutilah newsletter AI TLDR, The Deep View, dan The Rundown AI, misalnya.

Ikutilah juga seminar web dengan pemimpin industri, bergabunglah dengan grup-grup LinkedIn, dan berbagi cerita dengan peserta konferensi. Terakhir, pelajari dasar-dasarnya melalui kursus online seperti Google AI for Everyone atau IBM's AI Foundations for Everyone, yang akan memberi Anda pengetahuan yang berharga dan sudut pandang baru.

2. Kembangkan Keahlian di Bidang Niche Tertentu

Meskipun kecerdasan buatan diperkirakan akan menciptakan 9% dari seluruh pekerjaan di AS pada tahun 2025, masih ada kebutuhan yang besar untuk spesialis dalam bidang-bidang tertentu seperti rekayasa prompt dan etika kecerdasan buatan. 

Di berbagai industri, menguasai bidang niche tertentu seperti aplikasi pembelajaran mesin dalam bidang kesehatan atau analisis pemasaran yang didorong oleh kecerdasan buatan akan memungkinkan Anda untuk mengatasi tantangan-tantangan kompleks di tempat kerja. 

Contohnya, seseorang di bidang pendidikan bisa mengembangkan keahlian dalam platform pembelajaran adaptif berbasis kecerdasan buatan atau menggunakan kecerdasan buatan untuk membuat konten pendidikan. Singkatnya, fokuskan keahlian Anda pada apa yang Anda minati.

3. Jadilah Pengguna Super Kecerdasan Buatan di Kantor Anda

Di tempat kerja, pengembangan profesional menjadi prioritas. Untuk menjadi bintang kecerdasan buatan di kantor Anda, dorong perubahan dalam cara pandang tentang kecerdasan buatan dan penggunaannya yang bertanggung jawab. 

Tunjukkan kepada rekan kerja bagaimana kecerdasan buatan dapat menyederhanakan tugas-tugas dan memberikan waktu untuk berinovasi. Lakukan pengalaman belajar yang menyenangkan, seperti kompetisi mengenali deepfake atau menampilkan gambar-gambar yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan. 

Apresiasi kreativitas dan buat pembelajaran tentang kecerdasan buatan menjadi lebih mudah, praktis, dan menyenangkan.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu pada 25 Mar 2024 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 25 Mar 2024