Bagikan:
STARBANJAR - Selama tahun 2023, PT Bank Digital BCA, atau yang akrab dikenal sebagai Blu, berhasil meraih laba bersih sebesar Rp46,05 miliar. Prestasi ini sangat kontras dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana pada 2022 bank ini mencatatkan kerugian sebesar Rp71,6 miliar.
Kinerja positif ini didorong oleh peningkatan pendapatan bunga yang mencapai 115,94% year-on-year (yoy), mencapai Rp888,68 miliar dibandingkan dengan Rp411,53 miliar pada tahun sebelumnya. Meskipun demikian, beban bunga bank juga meningkat sebesar 95,18% yoy, melonjak dari Rp143,45 miliar menjadi Rp279,98 miliar.
Peningkatan pendapatan bunga secara signifikan menghasilkan pertumbuhan laba bersih bank sebesar 127,06% yoy, mencapai Rp608,71 miliar dari Rp268,08 miliar.
Sebagai hasil dari transformasi menjadi bank digital melalui aplikasi Blu, Bank Digital BCA mencatat laba operasional sebesar Rp21,42 miliar, berbalik dari kerugian operasional sebesar Rp65,49 miliar pada tahun sebelumnya.
Bank Digital BCA juga berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp4,64 triliun hingga akhir 2023, menandai peningkatan sebesar 43,31% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp3,24 triliun.
Pertumbuhan jumlah kredit ini sejalan dengan peningkatan total aset bank sebesar 22,18% yoy, mencapai Rp13,51 triliun dari Rp11,05 triliun.
Selain itu, ekuitas bank juga mengalami peningkatan sebesar 1,18% yoy, mencapai Rp4,02 triliun dari Rp3,98 triliun. Bank Digital BCA berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp8,98 triliun pada tahun 2023, menunjukkan kenaikan yang signifikan sebesar 30,94% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp6,85 triliun.
Pertumbuhan DPK ini didukung oleh pertumbuhan dana murah (Current Account Saving Account/CASA) sebesar 59,27% yoy, mencapai Rp3,3 triliun, yang berkontribusi sebesar 36,74% terhadap total DPK.
Sementara itu, jumlah deposito juga mengalami kenaikan sebesar 18,69% yoy, mencapai Rp5,68 triliun atau mendukung DPK sebesar 63,26%.
Dalam hal rasio profitabilitas, Bank Digital BCA mencatat peningkatan signifikan. Rasio imbal hasil ekuitas (Return on Equity/ROE) yang sebelumnya berada pada posisi minus 1,8%, kini berubah menjadi positif 1,16%.
Begitu pula dengan rasio imbal hasil aset (Return on Asset/ROA) yang naik dari minus 0,83% menjadi positif 0,18%. Net interest margin (NIM) bank ini juga meningkat, dari 3,36% menjadi 5,36%.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 19 Feb 2024