starbanjar.com
Penyaluran-KPR-Murah-BTN-8.jpg
Nasabah mencari informasi mengenai kredit pemilikan (KPR) di kantor pusat Menara BTN, Gajahmada, Jakarta, Selasa, 16 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Kinerja Bank BUMN Kuartal I-2021: BTN Catat Laba Tertinggi, BNI Paling Merosot

Redaksi Starbanjar
28.5.2021

STARBANJAR- Di tengah situasi pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19, dunia usaha dan keuangan harus berjibaku mencari strategi agar perusahaan mampu bertahan hingga tetap meraih pundi-pundi keuntungan.

Tercermin dari empat anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang menuai hasil sangat variatif pada kuartal I-2021.

Jika diurutkan berdasarkan pertumbuhan laba bersihnya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) paling gemilang dengan kenaikan hingga dua digit.

Sebaliknya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI juga harus mengalami penurunan sebesar dua digit.

Di urutan paling bontot, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) harus menelan pil pahit lantaran terkoreksi paling dalam di atas 40%.

Berikut Kinerja 4 Bank Pelat Merah pada Kuartal I-2021 yang dihimpun Trenasia, partner resmi Starbanjar.com

1. BTN, Naik 36,75%


BTN kembali menaikkan laba bersih sebesar 36,75% year on year (yoy) menjadi Rp625 miliar pada kuartal I-2021 dari periode tahun sebelumnya Rp457 miliar.  Perolehan laba bersih ditopang peningkatan pendapatan bunga yang tercatat naik 2,99% yoy menjadi Rp6,35 triliun.

Perolehan pendapatan bunga BBTN tersebut ditopang penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar Rp261,34 triliun per kuartal I-2021. Penyaluran kredit dan pembiayaan tersebut tercatat naik 3,19% yoy dari Rp253,25 triliun per kuartal I/2020.

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 33,01% yoy menjadi Rp294,91 triliun. Kenaikan DPK tersebut juga terpantau melaju di atas rata-rata penghimpunan DPK perbankan nasional yang melaju di level 11% yoy per Januari 2021.

Dengan seluruh capaian kinerja tersebut, Bank BTN mencatatkan lonjakan aset di level 21,92% yoy menjadi Rp375,73 triliun per kuartal I/2021. Laju peningkatan aset tersebut juga berada di atas rata-rata peningkatan aset nasional sebesar 7% yoy per Januari 2021.

2. BRI, Turun 20,4%


BRI mencatat penurunan laba bersih sebesar 20,4% yoy pada kuartal I-2021. Sepanjang tiga bulan pertama 2021, laba BRI ini turun dari Rp8,3 triliun pada kuartal I-2020, menjadi Rp6,6 triliun.

Selain itu, pendapatan perseroan pada periode ini tercatat sebesar Rp28,9 triliun, turun tipis 2,3% yoy dibandingkan dengan periode yang sama 2019 yang sebesar Rp29,6 triliun.

Di sisi lain, kredit BRI juga masih tumbuh 1,8% yoy. Penyaluran kredit pada periode ini mencapai Rp896,5 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan Rp880,6 triliun pada kuartal yang sama 2019.

Selanjutnya, total Dana Pihak Ketiga (DPK) turun pada kisaran 1,84% yoy. Semula dari Rp1.052,6 triliun per kuartal I-2019 menjadi Rp1.033,2 triliun per kuartal I-2021.

Adapun rinciannya, giro menyumbang Rp172,5 triliun, tabungan Rp442 triliun, dan deposito sebesar Rp418,6 triliun. Sementara, total aset turun 3,33% yoy menjadi Rp1.374,3 triliun, lebih rendah dibandingkan dengan kuartal I tahun lalu yang sebesar Rp1.421,7 triliun.

3. Bank Mandiri, Turun 25,31%


Emiten pelat merah Bank Mandiri merealisasikan laba bersih sebesar Rp5,9 triliun pada kuartal I-2021. Turun, 25,31% dari Rp7,9 triliun pada kuartal I-2020.

Secara konsolidasi, Bank Mandiri membukukan laba sebelum provisi (PPOP) sebesar Rp14,1 triliun, tumbuh 1,7% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain laba, bank pelat merah ini merealisasikan pendapatan secara konsolidasi senilai Rp25,6 triliun, tumbuh 7,2% yoy. Kedua perolehan ini terdorong oleh perbaikan rasio profitabilitas.

Adapun, DPK menembus hingga level Rp1.100 triliun dan kenaikan penyaluran kredit berkontribusi kepada pembentukan aset perseroan. Tercatat, total aset bank berlogo pita kuning ini mencapai Rp1.584,1 triliun, meningkat 20% yoy.

4. BNI, Turun 43,76%


Hingga Maret 2021, BNI mencatat laba bersih senilai Rp2,39 triliun pada kuartal I-2021. Susut 43,76% dibandingkan dengan laba bersih BNI pada kuartal I-2020 senilai Rp4,25 triliun.

BBNI juga meraup pendapatan non bunga atau fee based income sebesar Rp3,19 triliun. Penyumbangnya adalah recurring fee senilai Rp2,91 triliun, tumbuh 9,4% dari posisi yang sama tahun sebelumnya.

Perseroan juga mencatat, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 8,1% year on year (yoy) mencapai Rp639,0 triliun. Kenaikan DPK disumbang oleh peningkatan giro dan tabungan yang masing-masing tumbuh 13,1% dan 12,9% yoy.

Setali tiga uang, penyaluran kredit juga tumbuh 2,2% yoy dengan total kredit yang disalurkan mencapai Rp559,33 triliun Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri.