Banjar Update
12 Februari, 2024 11:48 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - Pembatasan penggunaan aplikasi bisa mendorong pengguna untuk mengunduh aplikasi populer tertentu untuk menggantikannya.
Namun, masalahnya adalah ketika Anda menggunakan aplikasi secara sembarangan, rawan terjadi pengumpulan dan analisis data pribadi secara terus-menerus, risiko pelanggaran data, pencurian identitas, dan pelanggaran privasi.
Unduhan tiruan yang digunakan bahkan sering kali tidak dikembangkan dengan baik, misalnya kebijakan privasi yang samar-samar atau melanggar hak pengguna secara menyeluruh.
Selain itu, banyak dari aplikasi ini cenderung menghilang setelah beberapa saat karena berbagai alasan seperti jumlah pengguna yang tidak mencukupi. Hal ini berarti data sensitif mungkin jatuh ke tangan pihak ketiga.
Untuk menghindari skenario tidak menyenangkan seperti itu, para ahli Kaspersky membagikan beberapa tips.
Terburu-buru mencari alternatif mungkin berarti Anda telah membahayakan informasi Anda, karena jenis aplikasi atau salinan layanan bajakan ini mungkin tidak cukup peduli terhadap keamanan data pribadi pengguna. Sebelum memasang apa pun yang belum terverifikasi pada perangkat apa pun, ada baiknya mempertimbangkan pro dan kontranya. Toko aplikasi resmi selalu menjadi pilihan terbaik dan teraman.
Cara terbaik untuk memulainya adalah dengan mempelajari lebih lanjut kebijakan negara Anda yang mengatur hak-hak pelanggan dan pemrosesan data pribadi. Misalnya, di Inggris, undang-undang ini disebut dengan The Data Protection Act (Undang-Undang Perlindungan Data), yang juga dapat dilihat dalam bentuk ringkasan agar dapat dibaca dengan cepat.
Lalu, saat membaca kebijakan privasi aplikasi, penting untuk memeriksa apakah mereka menghormati hak pengguna dan apakah mereka hanya mengumpulkan data yang menjadi haknya. Pastikan juga Anda dapat menghubungi layanan pelanggan dan meminta mereka menghapus informasi pribadi.
Selalu lebih baik untuk meminimalkan jumlah data yang dikumpulkan aplikasi tentang diri Anda karena ada risiko pengungkapan yang tidak disengaja atau penyalahgunaan data pribadi akibat keamanan data yang tidak memadai.
Selain itu, ketika data pribadi dibagikan, sering kali sulit untuk mengontrol distribusi dan penggunaannya, sehingga berpotensi menimbulkan masalah privasi jangka panjang.
Untuk mencegah masalah tersebut, pertimbangkan untuk membatasi akses ke feed foto, kontak, dan lokasi hanya pada aplikasi yang dapat berfungsi tanpanya. Hal ini juga berlaku untuk mikrofon: akses terbatas akan memastikan aplikasi tidak mengumpulkan data pribadi saat mendengar apa yang Anda katakan.
Solusi keamanan modern dapat memblokir aplikasi agar tidak mengakses informasi pribadi, mengingatkan pengguna jika nomor telepon dan data lainnya bocor, serta memperingatkan pengguna jika file berbahaya telah diunduh. Ada juga layanan yang membantu meningkatkan keamanan data pribadi dengan mengikuti petunjuk sederhana.
“Membatasi aplikasi populer telah menjadi praktik yang lebih sering dilakukan dibandingkan sebelumnya. Pengguna yang mencari penggantinya tidak selalu mendapatkan aplikasi berkualitas dengan kebijakan privasi yang transparan. Mengetahui hak-hak pengguna dan memperhatikan siapa dan bagaimana aplikasi mengumpulkan data dapat membantu mencegah informasi pribadi jatuh ke tangan yang salah,” ujar Anna Larkina, pakar analisis konten web.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Laila Ramdhini pada 11 Feb 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 12 Feb 2024
Bagikan
Banjar Update
sejam yang lalu
Banjar Update
16 jam yang lalu