Banjar Update
04 Oktober, 2024 13:57 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA – Dalam hidup ini memang kita perlu mempersiapkan dana darurat untuk menjaga kondisi keuangan apalagi ketika dalam kondisi darurat. Dana darurat adalah dana yang secara khusus disiapkan untuk disimpan sebagai bentuk antisipasi dan dapat digunakan saat terjadi peristiwa atau keadaan darurat yang tidak terduga.
Dana darurat dapat Anda manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terduga atau saat keadaan mendesak terjadi. Selain itu, dana darurat juga dapat memberikan rasa aman kepada pemiliknya ketika menghadapi kemungkinan terburuk.
Mengatur keuangan bukan hal yang mudah. Jika tidak diklola dengan baik, berapapun penghasilannya akan habis begitu saja. Setiap orang perlu memiliki dana darurat, terutama bagi mereka yang sudah berkeluarga.
Meski begitu Generasi Z (Gen Z) juga wajib memiliki dana darurat. Bagi Generasi Z, mengelola dana darurat merupakan langkah penting dalam pengelolaan keuangan pribadi. Di dunia yang selalu berubah dengan cepat, memiliki cadangan dana yang memadai untuk menghadapi situasi darurat adalah kunci untuk mencapai kestabilan finansial.
Oleh karena itu, penting bagi Generasi Z untuk memiliki rencana keuangan darurat yang efektif. Lantas, bagaimana cara menysun dana darurat untuk Gen Z? Yuk, simak artikel berikut!
Berikut beberapa cara Menyusun dana darurat untuk Gen Z:
Idealnya, dana darurat tersebut setara dengan biaya hidup selama 3 hingga 6 bulan. Hitung total pengeluaran bulanan Anda, termasuk biaya sewa, tagihan utilitas, makanan, transportasi, dan asuransi. Setelah itu, kalikan jumlah tersebut dengan jumlah bulan yang Anda targetkan untuk mengumpulkan dana darurat.
Tujuan adalah memiliki dana yang cukup untuk menutupi kebutuhan selama setidaknya tiga bulan jika terjadi situasi darurat, seperti kehilangan pekerjaan atau biaya medis tak terduga. Upayakan untuk menjaga dana darurat setara dengan minimal tiga bulan pengeluaran bulanan Anda.
Buat anggaran yang realistis untuk kebutuhan harian Anda. Identifikasi area di mana Anda bisa mengurangi pengeluaran agar bisa menambah tabungan. Utamakan menyisihkan uang untuk dana darurat setiap kali Anda menerima penghasilan. Sisihkan sebagian kecil dari pendapatan dan alokasikan langsung ke tabungan darurat sebelum digunakan untuk kebutuhan lain.
Hal ini memudahkan untuk membedakan dana yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dengan dana darurat yang hanya boleh digunakan saat keadaan mendesak. Pilihlah rekening tabungan yang menawarkan suku bunga kompetitif dan mudah diakses. Namun, pastikan aksesnya tidak terlalu mudah agar Anda tidak tergoda untuk menggunakannya di luar situasi darurat.
Disiplin merupakan kunci dalam pengelolaan dana darurat. Buat komitmen untuk hanya menggunakan dana tersebut dalam keadaan darurat yang sesungguhnya. Lakukan evaluasi rutin terhadap anggaran dan tabungan Anda. Tinjau ulang prioritas keuangan Anda secara berkala untuk memastikan Anda tetap konsisten dalam mencapai target dana darurat.
Pertimbangkan untuk menginvestasikan sisa dana Anda ke dalam instrumen keuangan yang aman dan mudah dicairkan, seperti reksa dana pasar uang atau obligasi pemerintah. Pastikan investasi tersebut tetap likuid sehingga bisa ditarik dengan cepat jika diperlukan, namun tetap memberikan imbal hasil yang stabil dan konsisten.
Tinjau dan perbarui rencana keuangan darurat Anda secara berkala, sesuaikan jika terjadi perubahan dalam situasi keuangan Anda. Jangan ragu untuk menambah atau mengurangi jumlah dana darurat sesuai kebutuhan.
Itu dia cara mengelola dana darurat untuk Gen Z. Dengan itu, Gen Z dapat menyisihkan uang setiap bulan, dan memilih tempat penyimpanan yang tepat, dan dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi darurat keuangan serta membangun fondasi keuangan yang kuat untuk masa depan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 28 Sep 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 04 Okt 2024
Bagikan