Tes Rapid
Banjar Update

Ahli Epidemiologi Prediksi Ada Ribuan Kasus Corona di Kota Banjarmasin

  • Ahli Epidemiologi dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kalsel, dr Dharma Putra, membeberkan fakta riset yang mengejutkan terkait tren penyebaran virus corona di Kota Banjarmasin. Betapa tidak, ia menyebut dari hasil penelitian timnya, ada sekitar 21.000 warga kota seribu sungai yang kemungkinan terpapar virus yang satu ini dengan hasil perhitungan kasar.

Banjar Update
Putri Nadya Oktariana

Putri Nadya Oktariana

Author

STARBANJAR- Ahli Epidemiologi dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kalsel, dr Dharma Putra, membeberkan fakta riset yang mengejutkan terkait tren penyebaran virus corona di Kota Banjarmasin. Betapa tidak, ia menyebut dari hasil penelitian timnya, ada sekitar 21.000 warga kota seribu sungai yang kemungkinan terpapar virus yang satu ini dengan hasil perhitungan kasar.

Menurut Dharma Putra, hitung-hitungan tersebut berasal dari kajian tim GTPP Covid-19 Kalsel usai melihat hasil rapid test yang digelar di enam titik pasar Kota Banjarmasin, pada Sabtu (16/5/2020) lalu. Dari 1.500 alat yang disediakan, 129 warga pasar diantaranya reaktif atau 10 persen.

"Dari semua pengunjung, ditemukan sebesar 10 persen. Nah, jika angka 10 persen tersebut diinterpolasikan ke semua wilayah kota (700 ribu penduduk), kemungkinan angka reaktif yang akan didapat adalah 7,5 persen atau 52.500 penduduk yang reaktif," kata dia kepada starbanjar, Selasa (19/5/2020).

Selanjutnya, jika 52.500 warga tersebut dilakukan swab test, maka akan didapatkan angka sebesar 40 persen yang terkonfirmasi positif atau 21.000 orang.

"Dan jika 21.000 orang terkonfirmasi positif didudukan secara empiris, akan didapat sebesar 5.250 orang yang memiliki gejala dan 15.750 lainnya orang tanpa gejala (OTG)," ujar Dharma.

Melihat tren tersebut, ia meminta kepada masyarakat agar mematuhi kaidah-kaidah atau protokol yang sudah ditetapkan pemerintah dalam penananganan Covid-19.

"Jika semua kaidah itu dipatuhi, Covid-19 segera tuntas dan pertumbuhan ekonomi akan cepat kembali
normal. Jika tidak patuh, maka kesakitan, kematian dan kemiskinan sudah siap menghampiri kita," tambahnya.

Dharma pun menegaskan pemerintah daerah sudah berupaya keras melakukan penanganan Covid-19. Seperti melaksanakan PSBB, menggencarkan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) tentang bahaya corona, serta bergerak cepat melakukan tracing pengidap covid-19.

"Seharusnya itu disambut dengan kepatuhan masyarakat untuk mengikuti anjuran dari pemerintah," pungkas Dharma.