Ekonomi dan Bisnis
05 Maret, 2024 21:40 WIB
Penulis:Redaksi Starbanjar
STARBANJAR – PT Temas Tbk (TMAS) sebuah emiten pelayaran peti kemas baru saja melaporkan kinerja keuangan 2023 yang kurang impresif akibat penurunan laba bersih dan pendapatan dibandingkan perolehan tahun buku 2022.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan 31 Desember 2023 yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), TMAS hanya mampu mengumpulkan laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk senilai Rp782,61 miliar.
Dengan begitu, jumlah laba bersih emiten bersandikan TMAS melorot tajam sebesar 42,65% secara tahunan dibandingkan perolehan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp1,36 triliun.
Pertanyaannya, apa yang menyebabkan penurunan laba bersih tersebut? Penurunan itu tak lepas dari menurunnya pendapatan jasa neto sebesar 11,73% secara tahunan, yang kini mencapai Rp4,30 triliun, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp4,87 triliun.
Mayoritas pendapatan TMAS berasal dari layanan pelayaran yang melibatkan pihak ketiga, mencapai Rp4,13 triliun. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 11,76% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp4,68 triliun.
Selain itu, TMAS juga mampu memperoleh pendapatan dari layanan bongkar muat juga mengalami penurunan sebesar 2,76%, mencapai Rp142,56 miliar dibandingkan dengan Rp146,60 miliar pada periode sebelumnya.
Kemudian pendapatan dari layanan pelayaran dengan pihak berelasi mencapai Rp17,18 miliar, mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp31,99 miliar. Bahkan, pendapatan dari jasa bongkar muat juga mengalami penurunan menjadi Rp12,45 miliar.
Meskipun pos-pos pendapatan TMAS mengalami penurunan dibanding tahun lalui, beban dari jasa malah mengalami kenaikan sebesar 2,53%, mencapai Rp3,19 triliun dari sebelumnya yang sebesar Rp3,11 triliun.
Alhasul, laba kotor TMAS mengalami penurunan signifikan sebesar 36,89% secara tahunan, mencapai Rp1,11 triliun dibandingkan periode yang sama sebelumnya, yakni mencapai Rp1,76 triliun.
Hingga akhir Desember 2023, aset TMAS tercatat senilai Rp4,06 triliun, mengalami penurunan sebesar 7,61% dari Rp4,40 triliun pada akhir Desember 2022. Di sisi lain, liabilitas TMAS mencapai Rp1,48 triliun per 31 Desember 2023, menurun dari Rp2,17 triliun per 31 Desember 2022.
Jumlah ekuitas TMAS mencapai Rp2,58 triliun hingga akhir tahun 2023, mengalami penurunan dari Rp2,22 triliun pada akhir 2022. Selain itu, kas dan setara kas TMAS mengalami penurunan sebesar 31,55% dari Rp1,29 triliun menjadi Rp883,15 miliar.
Berdasarkan data IDX Mobile, pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa, 5 Maret 2024, harga saham TMAS tercatat mengalami penurunan sebesar 1,88% atau 3 poin ke level Rp157 per saham.
Sebagai tambahan, sepanjang tahun 2024 hingga saat ini (ytd), harga saham TMAS mengalami kenaikan sebesar 0,64%. Akan tetapi, jika merujuk data perdagangan satu tahun terakhir saham ini malah mengalami penurunan sebesar 36,95%.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Alvin Pasza Bagaskara pada 05 Mar 2024
Bagikan
Ekonomi dan Bisnis
sebulan yang lalu