
Asah Keterampilan, Ratusan Santri Ponpes Al Mujahidin Marabahan Dilatih Berwirausaha
- Ratusan santri Pondok Pesantren Al Mujahidin di Kecamatan Marabahan, Kabupaten Barito Kuala, juga dilatih berbisnis dalam program seminar kewirausahaan, Kamis (16/9/2021).
Ekonomi dan Bisnis
STARBANJAR- Ratusan santri Pondok Pesantren Al Mujahidin di Kecamatan Marabahan, Kabupaten Barito Kuala, juga dilatih berbisnis dalam program seminar kewirausahaan, Kamis (16/9/2021).
Program seminar kewirausahaan tersebut digagas oleh dua dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, yakni Noor Fuady dan Willy Ramadhan saat menjalankan program pemberdayaan masyarakat berbasis keagamaan.
Diikuti sekitar 200 lebih peserta dengan, para santri mendengarkan paparan materi dari narasumber Pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammad Fithrajaya.
Para santri diberikan wawasan kewirausahaan hingga motivasi, agar selain kuat dalam agama, mereka juga mampu menopang kemandirian, baik pribadi setelah lulus dan juga memperkuat kemandirian pesantren.
“Gagal merencanakan, sama halnya kita merencanakan kegagalan, jadi kita harus mempunyai agenda atau tujuan hidup yang jelas. Sehingga jika ingin menjadi pengusaha, kalian harus mengetahui bagaimana mindset seorang pengusaha, banyak membaca pengetahuan tentang usaha dan pengalaman-pengalaman dari orang-orang,” urai pengusaha muda tersebut yang juga mantan santri dan alumni UIN Antasari Banjarmasin, Kamis (16/09/2021).
Selain seminar kewirausahaan santri, program ini juga berbentuk pelatihan menjahit yang akan dilaksanakan selama 10 hari, bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja Batola. Program ini bertujuan untuk membekali santri keahlian dalam menghadapi kemandirian
“Santri adalah salah satu aset besar yang dimiliki oleh pondok pesantren, maka kekuatan itu harus bisa dimaksimalkan dan dipemberdayaan secara tepat. Sehingga santri akan mejadi kekuatan besar yang mampu mengerakkan dan memajukan sebuah pesantren. Sehingga, dengan pendampingan atau pemberdayaan ini kita harapkan para santri memiliki keterampilan untuk mandiri setelah lulus, dan ponpes juga dapat lebih berkembang mandiri secara ekonomi,” papar dosen pendamping UIN Antasari Banjarmasin Willy Ramadan, di sela kegiatan.
Ketua tim pendampingan, Noor Fuady, menambahkan bahwa pelatihan menjahit ini diharapkan bisa melahirkan hasil yang maksimal. Sehingga ke depan santri memiliki kemampuan untuk dirinya sendiri dan pondok pesantren memiliki produk pakaian yang memiliki brand sendiri dan kualitas yang mampu bersaing.

Sementara itu, salah satu ustaz ponpes merasa bersyukur atas terlaksananya program ini. Ia dapat program serupa bisa terus berkelanjut dalam bentuk keterampilan-ketempilan lain.
“Alhamdulillah, ini merupakan kerja sama program pertama yang pesantren dapatkan dalam bentuk keterampilan pada santri kami. Kami berharap, ada program lain yang juga bentuk, seperti otomotif ataupun lainnya,” ucap Abdul Qadar.
Tim Pengabdian UIN Antasari juga menyerahkan bantuan 8 unit mesin jahit dan perangkat pendukung lainnya, yang diharapkan mampu menunjang peningkatan life skill para santri.