Baguna Kalsel Soroti Penanganan Karhutla di Kalsel

06 September, 2023 12:21 WIB

Penulis:Redaksi Starbanjar

IMG_20230906_131958.jpg

STARBANJAR - Organisasi Sayap (Orsap) PDI Perjuangan, Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) terus memacu seluruh struktural Baguna se-Indonesia untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim ekstrim kekeringan (El Nino) agar tidak berdampak terhadap gangguan pernafasan dan penurunan produksi pangan. 

Kegiatan tersebut dikemas dalam Seminar Nasional Elnino yang menghadirkan Letjen TNI Suharyanto, S.Sps., MM  (Kepala BNPB), Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc (Kepala BRIN), Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D (Kepala BMKG) Kantor DPP PDI Perjuangan, Selasa (5/9/2023).

Perwakilan Kalsel, Berhadir secara virtual Ketua DPD PDI Perjuangan Kalsel, M. Syaripuddin dan Kepala Baguna PDIP Kalsel, Rizal Nagara.

Rizal sangat antusias menyambut baik kegiatan seminar, apalagi ada tindak lanjut berupa program agar Baguna seluruh Indonesia bisa ikut turun hadir langsung dilapangan untuk mencegah dan mengatasi bencana kekeringan, kebakaran hutan dan lahan serta gagal panen tanaman.

"Dampak kekeringan sangat terasa di Kalsel, ditambah kebakaran hutan dan lahan hampir terjadi diseluruh daerah rawa di Kalimantan Selatan, ini menjadi permasalahan serius yang terus berulang setiap tahunnya, kata Rizal dalam keterangannya.

Dia berpendapat pemerintah Provinsi dan Kabupaten tidak bisa hanya  mengatasi dalam tataran pengawasan lapangan dengan mengandalkan relawan-relawan, tapi harus ada upaya preventif melalui kebijakan yang jelas dan terukur.

"Karena (kebakaran lahan) permasalahan ini serius, berulang setiap tahun, dan kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lahannya tidak terbakar," ujar Rizal.

"Yang lebih buruknya, masyarakat sering membakar lahannya sendiri tanpa pengawasan, ini akan menjalar dan membuat api semakin besar sehingga armada pemadam Kebakaran yang diturunkan," tambahnya.

Di Tengah cuaca yang sangat panas, kata Rizal ditambah asap dari kebakaran hutan dan membuat dampak ini dirasakan oleh seluruh masyarakat.

"Dampak ini mulai dari gagal panen hasil tanaman hingga dampak langsung yang mengakibatkan banyak warga yang mendatangi fasilitas kesehatan karena gangguan pernafasan atau infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)," tutup Rizal.