
Bank Pilih Alokasikan Dana untuk Investasi Ketimbang Kredit, OJK Angkat Suara
- Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya peran perbankan dalam menggeliatkan sektor riil ekonomi dengan menyalurkan kredit kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Ekonomi dan Bisnis
STARBANJAR - Dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti penempatan dana bank yang cenderung lebih banyak diarahkan untuk investasi dalam Surat Berharga Negara (SBN), Surat Berharga Bank Indonesia (SRBI), dan instrumen keuangan lainnya, dibandingkan dengan penyaluran kredit.
Lantas, bagaimana pandangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap situasi ini? Apakah ada aturan batasan yang mengatur sejauh mana bank dapat menaruhkan uangnya pada instrumen tersebut? Apakah rencananya akan ada pengaturan lebih lanjut?
Menanggapi hal ini, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, memberikan pandangannya.
Menurutnya, kontribusi penyaluran kredit terhadap aset perbankan menunjukkan perkembangan positif.
Pada Oktober 2023, rasio kredit dan Surat Berharga Syariah (SBS) terhadap total aset mencapai 62,54%, mengalami peningkatan dibandingkan dengan Desember 2021 yang sebesar 57,04%.
Sementara itu, rasio Surat Berharga Syariah (SSB) terhadap total aset menurun dari 18,11% pada Desember 2021 menjadi 17,43% pada Oktober 2023.
Dian menekankan pentingnya penempatan aset pada SSB secara hati-hati dan terencana untuk mengelola likuiditas, sambil memberikan pendapatan bagi bank.
Dian juga menyoroti bahwa bank memiliki strategi yang disesuaikan dengan risk appetite dan rencana bisnis masing-masing.
Penempatan portofolio atau aset dalam manajemen likuiditas tetap memperhatikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional dengan tetap mematuhi prinsip kehati-hatian, manajemen risiko, dan tata kelola yang baik.
“Pada akhir 30 November lalu, perbankan sudah mengirimkan rencana bisnis bank (RBB) nya dan saat ini kami masih melakukan assesment terhadap RBB tersebut termasuk komposisi portofolio aset,” ujar Dian melalui jawaban tertulis Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK, dikutip Kamis, 14 Desember 2023.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya peran perbankan dalam menggeliatkan sektor riil ekonomi dengan menyalurkan kredit kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta pada Rabu, 29 November 2023, beliau menyatakan keprihatinannya terhadap kecenderungan perbankan yang lebih aktif dalam investasi surat berharga negara (SBN) daripada mengalirkan dana melalui penyaluran kredit.
Beliau juga menyampaikan kepada Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, bahwa seringkali menerima keluhan dari pelaku usaha mengenai kendala dalam mendapatkan kredit. Poin ini mencerminkan keprihatinan atas surutnya peredaran uang di Indonesia.
"Tolong lebih didorong lagi kreditnya, terutama untuk UMKM," tegas Presiden Jokowi pada saat itu.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 15 Dec 2023