
Banyak Beban Pengeluaran, PDAM Bandarmasih Catat Alami Penurunan Laba
STARBANJAR- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih mencatat terjadinya penurunan laba bersih pada catatan keuangan tahun 2019. Jika dikomparasikan dengan tahun 2018, maka ada penurunan keuntungan dengan selisih sekitar 2,5 miliar lebih.
Ekonomi dan Bisnis
STARBANJAR- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih mencatat terjadinya penurunan laba bersih pada catatan keuangan tahun 2019. Jika dikomparasikan dengan tahun 2018, maka ada penurunan keuntungan dengan selisih sekitar 2,5 miliar lebih.
Direktur PDAM Bandarmasih, Yudha Achmadi, membeberkan untuk laba bersih tahun 2019 sendiri pihaknya cuma mampu meraup cuan Rp 17,715 M. Sementara, pada tahun 2018 silam, PDAM bisa mendapat laba hingga Rp 20,307 Miliar.
Yudha mengungkapkan, ada sejumlah faktor yang mendorong tren penurunan laba ini. Salah duanya, ada penyusutan nilai sejumlah aset milik PDAM. Plus adanya pembayaran beban imbalan masa kerja yang harus dibayar pada tahun 2019.
"Jadi pengeluarannya lebih tinggi," kata dia saat penyampaian Neraca Komparatif Laporan Keuangan dan Evaluasi Kinerja Tahun 2019, di Kantor PDAM Bandarmasih, Kamis (3/9/2020).
Yudha menambahkan, tingginya beban pemakaian bahan kimia untuk pasokan air juga turut mempengaruhi penurunan laba PDAM. Menurut dia, meningkatnya penggunaan bahan kimia mau tak mau terjadi lantaran pada tahun 2019 tadi sempat terjadi penurunan kualitas air.
Kendati demikian, Yudha mengungkap ada kabar gembira pada laporan keuangan pihaknya pada tahun 2019 tadi. Sebab, PDAM Bandarmasih tetap mampu mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang sudah diraih institusi ini sejak tahun 2005 silam.