Nasional
20 Februari, 2024 10:45 WIB
Penulis:Redaksi Starbanjar
STARBANJAR - Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, menegaskan komitmennya untuk memastikan ketersediaan beras bagi masyarakat Indonesia hingga perayaan Puasa Ramadan dan Lebaran tahun 1445 Hijriah.
“Bulog memiliki ketersediaan stok beras yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya menjelang bulan puasa dan Lebaran,” kata Bayu, dikutip dari Antara, pada Selasa, 20 Februari 2024.
Bayu menekankan, Bulog secara rutin mengalokasikan beras ke berbagai jalur distribusi, termasuk Program Bantuan Pangan Beras dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Stok beras Bulog saat ini mencapai 1,2 juta ton.
Untuk memastikan kecukupan pangan masyarakat, selain memberikan bantuan pangan beras pada bulan Februari dan merencanakan alokasi beras pada bulan Maret, Bulog juga terus mendorong distribusi beras ke berbagai saluran seperti Pasar Induk Cipinang, pasar tradisional, bahkan ke outlet ritel modern.
“Jadi, ritel modern pun sudah mulai terpenuhi dalam seminggu terakhir ini, sehingga masyarakat tidak perlu kesulitan dalam mencari beras,” ujar Bayu lagi.
Bayu hadir bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam proses pendistribusian bantuan beras seberat 10 kilogram kepada keluarga penerima manfaat di Tanggerang Selatan, Banten. Jokowi menekankan program bantuan pangan beras tersebut menjadi salah satu solusi untuk mengatasi fluktuasi harga beras yang sedang terjadi saat ini.
Selain itu, Jokowi menyatakan kenaikan harga tersebut disebabkan oleh kegagalan panen yang diakibatkan oleh cuaca El Nino secara global, yang berdampak pada penurunan produksi. Hal ini menyebabkan kenaikan harga karena permintaan konsumsi masyarakat cenderung stabil atau bahkan meningkat.
“Bapak Ibu sekalian, kenapa pemerintah memberikan beras 10 kg setiap bulan kepada masyarakat? Karena harga beras di seluruh dunia saat ini mengalami kenaikan harga, tidak hanya di Indonesia saja,” kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi menyebut kenaikan harga beras saat ini dipengaruhi oleh perubahan iklim dan cuaca yang menyebabkan banyak petani mengalami kegagalan panen.
“Padahal yang makan tetap, produksinya berkurang, sehingga harganya menjadi naik. Dan pemerintah memberikan bantuan beras ini agar meringankan bapak ibu semuanya,” ujar Jokowi.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, pemerintah terus berupaya menyeimbangkan harga beras di pasaran, sehingga produsen dan konsumen bisa menerima manfaat dari kebijakan pemerintah.
“Kita berharap panen bulan Maret nanti bisa di atas 3 juta ton, kemungkinan di angka 3,5 juta ton, sehingga dapat menurunkan tensi harga beras yang ada,” jelas Arief.
Kasno, 63 tahun, warga di Kelurahan CIater, salah satu penerima bantuan, menyatakan rasa terima kasihnya kepada pemerintah karena telah membantu mengurangi beban ekonomi, khususnya bagi keluarga dengan pendapatan rendah. Sebagai seorang pekerja serabutan, Kasno berharap agar program ini dapat diteruskan di masa mendatang.
“Bagi orang yang membutuhkan seperti kami, bantuan pangan beras ini, sangat membantu dan mudah-mudahan ke depannya masih tetap ada lagi,” kata Kasno.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 20 Feb 2024
Bagikan