
Bupati Batola Ajak Urunan Atasi Stunting
- STARBANJAR - Komisi Pemberdayaan Perempuan, Remaja dan Keluarga MUI Barito Kuala (Batola) bekerjasama dengan DWP, Diskes, dan DPPKBP3A, menggelar seminar dengan mengangkat tema 'Bersinergi Cegah Stunting', di Aula Mufakat Setda Kab Batola, Rabu (21/9/2022).
Banjar Today
STARBANJAR - Komisi Pemberdayaan Perempuan, Remaja dan Keluarga MUI Barito Kuala (Batola) bekerjasama dengan DWP, Diskes, dan DPPKBP3A, menggelar seminar dengan mengangkat tema 'Bersinergi Cegah Stunting', di Aula Mufakat Setda Kab Batola, Rabu (21/9/2022).
Bupati Batola Noormiliyani AS menyatakan pencegahan stunting lebih mengutamakan action ketimbang pemikiran. Dia mengatakan faktor penyebab kejadian stunting yang paling mempengaruhi adalah pendapatan keluarga, pemberian ASI eksklusif, besar keluarga, pendidikan dan pekerjaan, pengetahuan gizi ibu, ketahanan pangan keluarga, konsumsi karbohidrat balita, dan lainnya.
Menurutnya, untuk upaya penurunan stunting hal yang lebih diutamakan adalah tindakan nyata di lapangan bukan hanya teori.
Untuk itulah ia mengajak para peserta dan pelaksana seminar yang berasal dari remaja puteri, pengurus DWP kabupaten, unsur pelaksana SKPD, instansi vertikal, dan pengurus kabupaten yang berjumlah 40 orang untuk urunan dalam rangka membangunkan rumah layak huni secara bertahap di lokus-lokus stunting.
Mengingat, sebutnya, hal yang juga memicu kejadian stunting akibat rumah yang tidak layak huni, lingkungan tidak sehat, tidak terdapatnya sanitasi, serta keterbatasan air bersih.
Berdasarkan laporan dari BKKBN Kalsel, sebut bupati satu-satunya wanita di Kalsel ini, Kabupaten Barito Kuala tertinggi pemicu stunting dari segi rumah tidak layak huni. Karena itulah Noormiliyani heran dengan masih banyaknya rumah tidak layak huni. Mengingat selama 10 tahun menjadi Ketua PKK program yang ia galakan berupa Bedah Rumah Sehat ala TP-PKK Batola.
Terkait pelaksanaan Seminar, bupati yang pernah menjabat Ketua DPRD Provinsi Kalsel ini menyatakan sependapat dalam rangka interaksi, kolaborasi dan menyamakan persepsi. Namun semuanya tidak berpengaruh signifikan jika tidak dilakukan tindakan nyata di lapangan.
Ketua MUI Batola KH Ahmad Jiansi Majedi mengharapkan, melalui seminar akan membawa hasil yang dapat dipertanggungjawabkan dan dipublikasikan kepada seluruh lapisan masyarakat, melalui mubaligh, ustadz dan ustadzah, guru-guru ngaji, khatib, melalui LSM Islam, dan lainnya.
Ahmad Jiansi mengutarakan, Islam mengajarkan tentang upaya memperoleh kebahagian dunia dan akhirat, lahir batin, material dan spiritual. Oleh sebab itu masalah kesehatan khususnya kelangsungan hidup dan perkembangan anak serta upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan bukan hanya tanggung jawab pemerintah namun tanggungjawab bersama.
Ketua Panitia Pelaksana, Hj Madhiyah SAg mengutarakan, seminar memiliki tujuan dalam mendukung program pemerintah untuk mengatasi masalah stunting, memberikan bekal pengetahuan dan informasi, sekaligus mencari solusi.