Banjar Update
25 Juni, 2021 22:46 WIB
Penulis:Redaksi Starbanjar
STARBANJAR - Ketua Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Amin mengapresiasi Integrasi ternak sapi dengan tanaman pangan menggunakan sistem zero waste pada Kelompok Tani Budidaya.
Hal tersebut disampaikannya saat mengunjungi Kelompok Tani (Poktan) Budidaya Desa Pulau Sari, Jum'at (25/6/2021).
Menurut Amin sistem zero waste artinya semuanya komponen pada ternak dan tanaman pangan dapat dimanfaatkan sehingga tidak ada yang terbuang sia-sia.
“Seperti yang kita saksikan tadi kita melihat bahan-bahan seperti jerami padi, batang jagung, daun sawit dicacah dicampurkan dengan dedak dan molase (tetes tebu) sehingga menjadi pakan ternak sapi yang berkualitas dan menghemat biaya produksi,”ujarnya.
Begitupun sebaliknya input dari peternakan ke tanaman pangan juga ada, yaitu feses dan kotoran sapi yang dimanfaatkan menjadi pupuk organik bagi tanaman, sehingga sangat menyuburkan tanaman milik petani dan mengurangi biaya produksi karena petani tidak perlu lagi membeli pupuk kimia terlalu banyak.
Sementara itu Bupati Tala HM Sukamta mengaku bangga karena Kabupaten Tala menjadi daerah pioner yang menerapkan sistem zero waste.
Ia juga mengaku sangat senang karena Poktan Budidaya Desa Pulau Sari juga memiliki instalasi pengolahan pakan yang dapat mengemas pakan sehingga pakan dapat awet selama satu hingga dua tahun.
“Jadi pakan yang diproduksi dengan instalasi tadi bisa dijual dan bisa kita stok sehingga awet sampai dua tahun lamanya. Asalkan bungkusnya tidak rusak maka pakan tersebut baik-baik saja.Sehingga tidak ada lagi alasan mau musim panas atau hujan pakan kita tetap tersedia,” ucap Sukamta.
Dia mendorong para penyuluh dan kelompok tani terus mengembangkan teknologi pengolahan pakan, sebab 70 persen biaya pengembangan peternakan ada pada pakan.
“Jika kita pangkas biaya pakannya maka petani kita bisa mendapatkan keuntungan yang lebih, apalagi pakan di Tala berlimpah seperti jerami padi dan batang jagung yang sangat melimpah, sampah pertanian padi dan jagung jangan dibakar tapi kita manfaatkan jadi pakan ternak,” imbuh Sukamta.
Bagikan
Banjar Update
8 jam yang lalu