Banjar Update
29 Januari, 2024 11:26 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - Tidak dapat dipungkiri seiring berjalannya waktu, terjadi banyak dinamika ekonomi dan tantangan keuangan yang dapat menyulitkan seseorang untuk mencapai kondisi finansial yang stabil.
Kesehatan keuangan atau financial health yang mencerminkan keadaan keuangan seseorang, menjadi semakin penting untuk diperhatikan, apakah sudah mencapai stabilitas, mengalami kesulitan, atau sejenisnya.
Keuangan yang sehat tidak hanya dilihat dari saldo rekening, melainkan mencakup investasi dan keputusan sehari-hari terkait keuangan. Untungnya, ada cara untuk mengukur financial health sehingga Anda dapat mengevaluasi kondisi keuangan Anda secara lebih terperinci.
Financial health merupakan representasi dari gambaran keuangan seseorang, yang dapat digunakan sebagai penilaian untuk menilai kemampuan individu dalam mengelola keinginan dan kebutuhan mereka.
Secara prinsip, financial health dapat disamakan dengan kesehatan tubuh. Seperti halnya dengan kesehatan fisik, kesehatan finansial juga perlu dijaga dengan baik dan diperiksa secara rutin melalui pemeriksaan keuangan yang teratur.
Beberapa faktor menjadi pertimbangan utama dalam menilai kesehatan finansial, yaitu:
1. Penghasilan yang stabil.
2. Mendapatkan ROI (return of investment) yang baik.
3. Jarang mengalami perubahan pengeluaran.
4. Kas keuangan semakin bertambah.
Namun, penting untuk diingat kondisi finansial bersifat dinamis dan dapat berubah-ubah, tergantung pada likuiditas, aset, dan fluktuasi harga barang atau jasa.
Sebagai contoh, meskipun pendapatan seseorang tetap stabil, biaya seperti bahan bakar, makanan, dan biaya pendidikan mungkin meningkat.
Oleh karena itu, walaupun awalnya kondisi keuangan mereka terlihat baik, seseorang dapat mengalami penurunan kesehatan finansial jika tidak mampu mengatasi kenaikan harga barang tersebut.
Sebagai pedoman umum, sebaiknya rasio utang Anda tidak melebihi 36% dari total pendapatan Anda. Jika rasio ini melebihi batas tersebut, hal itu dapat menjadi indikasi bahwa Anda perlu meninjau kembali anggaran Anda dan melakukan pengurangan pengeluaran.
Lakukan perhitungan rasio utang terhadap aset Anda, yang mengukur perbandingan antara jumlah utang yang Anda miliki dengan nilai total aset Anda. Sebaiknya, rasio utang Anda tidak melebihi 50% dari total nilai aset Anda.
Ada baiknya Anda tidak mengalokasikan lebih dari 30% dari pendapatan bulanan Anda untuk pengeluaran tetap seperti sewa, hipotek, dan tagihan bulanan.
Lakukan perhitungan jumlah tabungan darurat yang seharusnya mencukupi untuk mengcover biaya hidup Anda selama tiga hingga enam bulan dalam situasi kehilangan pendapatan. Jika Anda belum memiliki tabungan darurat, mulailah mengalokasikan sebagian dari pendapatan Anda setiap bulan untuk membangun dana darurat tersebut.
Periksa peringkat kredit Anda untuk mendapatkan pemahaman tentang bagaimana pandangan pemberi pinjaman terhadap Anda, yang juga dapat mempengaruhi kesempatan Anda dalam mendapatkan pinjaman atau kredit. Biasanya, skor kredit yang dianggap baik adalah 700 atau lebih tinggi.
Lakukan perhitungan nilai bersih Anda dengan mengurangkan total utang dari total aset yang Anda miliki. Peningkatan nilai bersih dari waktu ke waktu akan menunjukkan perkembangan keuangan Anda.
Periksa kembali investasi yang Anda miliki dengan memastikan portofolio tersebut memiliki alokasi yang seimbang antara saham, obligasi, dan jenis investasi lain yang sesuai dengan tujuan keuangan serta toleransi risiko Anda.
Membuat anggaran dan mengikuti rencana tersebut. Ini melibatkan pemantauan pendapatan dan pengeluaran secara teratur, serta menetapkan batasan agar pengeluaran tidak melebihi pendapatan.
Disarankan untuk memprioritaskan pembayaran utang dengan tingkat bunga yang tinggi terlebih dahulu. Selanjutnya, pertimbangkan untuk menggabungkan pembayaran utang lebih dari satu jika memungkinkan. Dengan cara ini, Anda dapat lebih cepat membebaskan diri dari beban utang.
Menyisihkan dana secara berkala dan mengelolanya dengan cerdas melalui investasi dapat membantu membangun kekayaan. Untuk menabung, disarankan memilih jenis tabungan jangka panjang agar mencapai tujuan keuangan menjadi lebih mudah.
Selanjutnya, seleksi dengan bijak instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan dan tingkat risiko yang dapat diterima. Jika Anda yang masih pemula, disarankan untuk memilih instrumen investasi yang relatif aman, seperti investasi emas, reksa dana, atau deposito.
Penting juga untuk memiliki perlindungan asuransi guna melindungi keuangan dari risiko yang tidak terduga, seperti penyakit serius atau kehilangan pekerjaan. Dengan memiliki asuransi, Anda dapat menghindari beban pengeluaran besar yang muncul secara tiba-tiba.
Terakhir, disarankan untuk aktif mencari pengetahuan dalam literasi keuangan. Semakin bertambahnya pemahaman Anda tentang hal-hal finansial, akan semakin mudah bagi Anda untuk mencapai kondisi keuangan yang sehat.
Nah, sekarang Anda paham akan financial health, kan? Jika Anda ingin keuangan Anda sehat, pastikan melakukan hal-hal yang telah disebutkan di atas!
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 29 Jan 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 29 Jan 2024
Bagikan
Banjar Update
dalam 7 jam