Banjar Update
08 Agustus, 2024 12:55 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA – Solaria adalah restoran keluarga yang menyajikan berbagai jenis hidangan dan minuman yang disukai oleh banyak orang, termasuk chicken cordon bleu, nasi goreng teri medan, kwetiau siram ayam, nasi ayam goreng mentega, dan banyak menu lainnya. Restoran ini bahkan juga berupaya menyediakan tempat yang nyaman untuk berkumpul bagi para pelanggannya.
Anda pasti sudah tak asing dengan nama restoran ini. Keberhasilan Solaria tentunya tidak terlepas dari sosok yang ada di baliknya. Siapa sangka, restoran yang selalu ramai pengunjung ini dulunya dibangun dengan modal pas-pasan. Dan berikut adalah kisah inspiratif pendiri Solaria.
Pengusaha sekaligus pemilik restoran Solaria, Aliuyanto, S.E., berbagi pengalamannya kepada 1.079 calon wisudawan program pascasarjana UGM dalam mengikuti pembekalan wisuda di Grha Sabha Pramana, pada 18 Januari 2016.
Alumnus Fakultas Ekonomi UGM tahun 1985 ini menceritakan bagaimana ia memutuskan untuk berwirausaha di sektor kuliner pada tahun 1991, setelah lima tahun bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan swasta dengan pendapatan yang cukup baik.
Dilansir dari laman resmi UGM, bagi Aliuyanto, bekerja di sebuah perusahaan tidak memberikan tantangan yang cukup untuk mengembangkan potensinya. Namun, memulai usaha ternyata juga tidaklah mudah, karena ia mengakui tabungan yang berhasil ia kumpulkan dari sisa gajinya selama lima tahun bekerja tidak cukup untuk dijadikan modal usaha.
Meski demikian, ia tetap bertekad untuk terjun berwirausaha. Usaha kuliner bukanlah pilihan dan ia sendiri mengaku tidak memiliki hobi memasak. Solaria buka pertama kali tahun 1991, dan hanya mempekerjakan empat karyawan.
Ketika pertama kali dibuka pada tahun 1991, dia mengakui usaha restorannya mulai dikenal pada tahun 1995. Restoran pertamanya dibuka di sebuah ruko di kawasan Cikarang, dan mampu berkembang dengan membuka banyak cabang hingga tahun 1998.
Namun, bisnisnya yang sedang berkembang pesat terkena dampak krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun tersebut. Beberapa cabang yang sudah ada mengalami kerusakan akibat kerusuhan oleh sejumlah oknum, sehingga terpaksa menutup setidaknya 6 gerai pada tahun itu karena terbakar.
Berkat kegigihannya, 10 tahun setelah kebakaran, Solaria mengalami perkembangan pesat dan memiliki 130 gerai yang tersebar di 25 kota di Indonesia. Artinya, setiap tahun, Solaria membuka sekitar 10 gerai baru. Setidaknya pada tahun 2016, restoran dengan merek Solaria sudah tersebar di 31 provinsi dan 55 kota besar, dengan total 200 restoran.
Memiliki banyak cabang, Aliuyanto tentu mempekerjakan ribuan karyawan. Untuk memastikan perusahaan berjalan dengan baik, ia menerapkan prinsip sederhana bahwa setiap hambatan harus diatasi dengan ilmu dan kemampuan. Itulah yang ia pelajari selama kuliah. Karena ia ingin mengembangkan merek, maka merek itulah yang harus ia pertahankan.
Pertama kali membuka bisnisnya, Solaria hanya menawarkan menu sederhana seperti nasi goreng, mie goreng, cap cay, dan sebagainya.
Namun, Aliuyanto memahami karakteristik konsumen Indonesia yang menyukai masakan yang sesuai dengan cocok dengan lidah mereka. Oleh karena itu, ia mengembangkan makanan yang cocok dengan selera konsumen dengan kuantitas banyak, tetapi dengan harga yang terjangkau.
Menu-menu sederhana inilah yang membuat Solaria berkembang pesat. Meski harganya terjangkau, Solaria tetap memberikan pelayanan yang berkualitas tinggi. Biarpun harga kaki lima tetapi dengan pelayanan bintang lima.
Aliuyanto juga mengakui, kesuksesan bisnisnya tidak lepas dari ilmu bisnis dan ekonomi yang ia pelajari saat kuliah. Ia merasa, pengetahuan tersebut memberinya keterampilan dalam berhitung, menganalisis, dan menyelesaikan pekerjaan secara optimal.
Sekarang, usaha Aliuyanto membuahkan hasil yang memuaskan. Jaringan restoran keluarga ini populer di berbagai kalangan karena menyajikan beragam menu makanan dan minuman, mulai dari hidangan khas Indonesia hingga menu western. Bahkan, Solaria dapat ditemukan di berbagai pusat perbelanjaan dan kerap ramai dikunjungi pelanggan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 07 Aug 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 08 Agt 2024
Bagikan
Banjar Update
3 jam yang lalu