
Datang ke Kalsel, Penulis Novel Layangan Putus Merasa Pulang Kampung
- Eka rupanya lahir di Kabupaten Kotabaru, Kalsel. Ia dilahirkan di Bumi Saijaan 34 tahun yang lalu.
Banjar Update
STARBANJAR- Penulis novel Layangan Putus, Eka Nur Prasetyawati atau Mommy ASF, merasa kembali ke rumah saat ia menjajaki Kalimantan Selatan.
Betapa tidak, Eka rupanya lahir di Kabupaten Kotabaru, Kalsel. Ia dilahirkan di Bumi Saijaan 34 tahun yang lalu.
Hal demikian diungkapkannya saat mengisi Meet & Greet Penulis Novel Layangan Putus di Aula Dispersip Kalsel, Rabu (2/2/2022). "Terakhir berkunjung saat waktu SMA," kata Eka.
"Pulang ke sini happy banget. Seneng banget," tambahnya.
Kota Banjarmasin menjadi daerah ke-2 digelarnya meet & greet Eka terkait novelnya. Sebelumnya, ia perdana menggelar temu pembaca di Malang bersama Gramedia.
Di Banjarmasin, Eka berbagi pengalamannya menulis novel Layangan Putus yang kini juga sukses naik daun lewat serial TV.
"Lumayan lama nulisnya. Mulai nulis sejak 2019, publishnya awal 2020," cerita Eka.
Layangan Putus merupakan cerita asmara Eka yang dikembangkan menjadi novel dengan tokoh fiksi sepasang kekasih, yakni Kinan dan Aris, yang dibelit masalah cinta segitiga usai hadirnya wanita lain pada tahun 2018.
Padahal, keduanya sudah menjalin ikatan pernikahan sejak 2011. Fakta demi fakta terkuak usai Aris menghilang selama dua belas hari dari rumah mereka. Aris kembali ke rumah dengan semua hal baru yang belum pernah diketahui Kinan.
Kepala Dispersip Kalsel, Nurliani Dardie, mengapresiasi Eka yang sudah bersedia datang ke Kalsel. "Dispersip Kalsel merupakan instansi pemerintah pertama yang bisa mendatangkan Mommy ASF," ujar Bunda Nunung, sapaan akrabnya.
Nurliani Dardie menuturkan program ini menjadi salah satu upaya agar lebih mendongkrak literasi di provinsi berjuluk Bumi Lambung Mangkurat.
Meskipun diketahui, Indeks Pembangunan Literasi (IPL) Kalsel sudah mencapai 48,70 persen atau terbaik se-Indonesia tahun 2020 lalu.
Nurliani mengatakan sejumlah penulis ternama lainnya juga akan pihaknya agendakan untuk promosi literasi tahun ini. Dia berharap, dengan mengundang para narasumber terkenal, akan dapat lebih menambah upaya promosi dan meningkatkan literasi di Banua.