Ibmu
Banjar Update

Didominasi Kawasan Bantaran Sungai, Permukiman Kumuh Banjarmasin Tersisa 46,21 Hektare

  • Upaya pemerintah Kota Banjarmasin untuk mengentaskan kawasan kumuh di kota berjuluk Seribu Sungai terus digeber.

Banjar Update
Nurul Khasanah

Nurul Khasanah

Author

STARBANJAR- Upaya pemerintah Kota Banjarmasin untuk mengentaskan kawasan kumuh di kota berjuluk Seribu Sungai terus digeber.

Dalam rentang waktu 2015 hingga akhir 2019, Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Permukiman dan Perumahan mengklaim sudah berhasil sudah 46,21 hektare dari 549 hektar pemukiman kumuh.

Angka tersebut ditentukan melalui SK permukiman kumuh yang diterbitkan pada tahun 2015. Melewati program Kota Tanpa Kumuh (KotaKu).

Kendati begitu, Yunisari, Kasi Perencanaan dan Evaluasi Kawasan Permukiman Disperkim Kota Banjarmasin menyebutkan pihak pemkot kini sedang mendata kembali permukiman kumuh di kota Banjarmasin.

“Kemungkinan bisa bertambah luasnya,” ujarnya.

Hal itu, kata Yuni, bisa terjadi karena ada pemukiman yang baru terdata oleh RT/RW setempat.

Hingga kini, kecamatan Banjarmasin Selatan masih menempati peringkat pertama dalam luasan pemukiman kumuh di Banjarmasin. Selain karena wilayahnya luas, Banjarmasin Selatan juga dilalui banyak anak sungai atau sungai-sungai kecil.

Yuni pun mengakui 52% dari seluruh pemukiman kumuh merupakan kawasan pinggiran sungai.

Dalam menata pemukiman kumuh, Yuni menyebutkan pemkot beracuan dari 8 indikator. Indikator tersebut antara lain bangunan, jalan, air minum, drainase, limbah, sampah, kebakaran, dan RTH.

Kata Yuni, rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang berada di Muara Kelayan dapat disebut sebagai upaya penataan pemukiman kumuh oleh pemko.

Sebelumnya, di samping jembatan Kelayan menjadi letak beberapa rumah dan bangunan pinggiran sungai yang nampak kumuh.

Pembangunan rusunawa tersebut selain sebagai penataan, juga penyediaan hunian bagi warga Kota Banjarmasin. Hingga bulan lalu, disebutkan rusunawa tersebut telah terhuni 50 persen.