Kartu Internet Belajar Merdeka
Banjar Update

Dukung Belajar Daring, Telkomsel Luncurkan Puluhan Ribu Kartu Internet Belajar Merdeka di Kalsel

  • Telkomsel menggandeng Pemprov Kalimantan Selatan secara resmi meluncurkan kartu Internet Merdeka Belajar untuk mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa Pandemi Covid-19 di wilayah Kalsel.

Banjar Update
Ari Arung Purnama

Ari Arung Purnama

Author

STARBANJAR- Telkomsel menggandeng Pemprov Kalimantan Selatan secara resmi meluncurkan kartu Internet Merdeka Belajar untuk mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa Pandemi Covid-19 di wilayah Kalsel.

Menurut Manager Branch Telkomsel Banjarmasin, Teuku DA Ramdhani, ada 76 ribu kartu yang siap disebar kepada pelajar yang membutuhkan dengan bantuan data Pemprov Kalsel.

"Kartu Internet Merdeka Belajar ini melengkapi produk-produk yang sebelumnya telah kami hadirkan. Seperti paket kuota data Ilmu Pedia dan Conference, serta Kuota Belajar," ujar Teuku Ramdhani.

Dengan hadirnya produk terbaru dari Telkomsel ini, Teuku menyebut para pelajar akan mendapatkan paket kuota belajar sebesar 10 gigabyte (GB) selama 30 hari. Caranya, dengan mengakses aplikasi MyTelkomsel.

Sesuai namanya, kuota ini dapat dipergunakan untuk mengakses sejumlah platform belajar daring. Seperti Rumah Belajar, Zenius, Quipper, Udemy, Duolingo, Sekolah.mu, Cakap, Bahaso, Cambridge, AyoBlajar, hingga Zoom.

Selain itu, ada pula platform lainnya seperti CloudX, UMeetMe, Microsoft Teams, Cisco Webex, Google Meet, dan Google Classroom.

Kuota 10 GB ini nantinya bisa diperpanjang dengan pengisian pulsa senilai Rp. 5 ribu per bulannya. Selain mendapat kuota besar, Telkomsel menyisipkan fasilitas tambahan berupa data sebesar 500 MB untuk internet dan 500 MB lagi untuk urusan chatting.

Adapun Teuku menambahkan, produk ini hasil corporate social responsibility (CSR) Telkomsel untuk seluruh siswa di Indonesia.

Sementara, Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor mengapresasi kinerja Telkomsel yang sudah bersedia menyodorkan produk untuk pengembangan sektor pendidikan di Banua.

Sahbirin menaruh harapan program ini bisa mengurangi beban siswa di Kalsel yang diakuinya berat menjalani belajar daring dengan ongkos besar.