Gaji Pas-pasan? Coba Terapkan Rumus 50-30-20, Ini Simulasinya

JAKARTA - Teknik pengelolaan keuangan 50-30-20 kerap dijadikan acuan oleh banyak pekerja muda untuk mengatur pendapatan secara lebih rapi dan konsisten. Metode ini membagi penghasilan bersih ke dalam tiga pos utama, yaitu 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan maupun pelunasan utang.

Model pembagian ini dianggap praktis, mudah diterapkan, dan sesuai bagi berbagai level pendapatan di Indonesia. Pada intinya, metode 50-30-20 mengarahkan individu untuk memasukkan pengeluaran penting seperti makanan, biaya tempat tinggal, transportasi, hingga biaya pendidikan ke dalam alokasi 50% dari total gaji.

Sementara itu, kebutuhan gaya hidup seperti nongkrong, langganan aplikasi hiburan, dan hobi masuk ke kelompok 30%. Adapun 20 persen terakhir dialokasikan untuk tabungan, dana darurat, investasi, maupun pelunasan utang konsumtif. 

Dengan sistem ini, masyarakat diharapkan mampu memiliki kontrol yang lebih baik terhadap aliran uang masuk dan keluar.

BACA JUGA: 

• Ciri-ciri Datangnya Tsunami dan Cara Menyelamatkan Diri, Wajib Tahu!
• Nasib Tragis Gajah Sumatra: Habitat Dirusak tapi Masih Bantu Manusia
• 10 Negara dengan Konsumsi Beras Terbanyak 2025, Indonesia Termasuk!

Simulasi untuk Gaji Rp5 Juta (Single & Berkeluarga)

1. Versi Single (Lajang)

• Kebutuhan (50%) – Rp2.500.000
  • Makan pokok harian – Rp1.200.000, (Rp40.000 per hari × 30 hari: makan sederhana, masak + sesekali makan luar)
  • Sewa kos/kontrakan – Rp600.000, (Kos sederhana di pinggir kota)
  • Transportasi – Rp350.000, (Motor: bensin Rp200.000 + parkir + servis kecil, atau angkot/ojol hemat)
  • Pulsa & Internet – Rp150.000, (Paket data bulanan + sedikit pulsa telepon)
  • Listrik & Air – Rp120.000, (Kos menanggung sebagian, pemakaian pribadi ringan)
  • Kesehatan – Rp80.000, (BPJS atau obat dasar)
• Keinginan (30%) – Rp1.500.000
  • Nongkrong & makan di luar – Rp500.000
  • Hobi & hiburan – Rp300.000
  • Beli baju/aksesoris – Rp300.000
  • Streaming, aplikasi berbayar – Rp200.000
  • Cadangan lifestyle – Rp200.000

Tabungan & Utang (20%) – Rp1.000.000

• Tabungan dana darurat – Rp500.000
• Investasi (emas/reksadana) – Rp300.000
• Cadangan & pelunasan utang – Rp200.000

2. Versi Berkeluarga (Istri 1, Anak 1)

(Catatan: Rp5 juta untuk keluarga sebenarnya sangat ketat, namun simulasi tetap dibuat realistis.)

• Kebutuhan (50%) – Rp2.500.000
  • Makan pokok harian – Rp1.500.000, (Rp50.000 per hari × 30 hari: lauk sederhana, masak di rumah)
  • Kontrakan rumah kecil – Rp900.000, (Rumah petak/kontrakan pinggiran)
  • Transportasi – Rp350.000, (Motor keluarga: bensin Rp250.000 + servis/parkir)
  • Listrik & Air – Rp200.000, (Rumah kecil)
  • Pulsa & Internet – Rp200.000, (Orangtua paket keluarga hemat)
  • Kesehatan (BPJS keluarga) – Rp200.000, (Kelas 3 untuk 3 jiwa)
• Keinginan (30%) – Rp1.500.000
  • Jajan keluarga & makan luar – Rp500.000
  • Keperluan anak (mainan kecil, buku) – Rp250.000
  • Hiburan keluarga – Rp250.000
  • Baju & kebutuhan pribadi – Rp300.000
  • Dana sosial/arus kecil lainnya – Rp200.000
• Tabungan & Utang (20%) – Rp1.000.000
  • Dana darurat – Rp400.000
  • Investasi/Tabungan pendidikan anak – Rp300.000
  • Pelunasan utang & cadangan – Rp300.000

Simulasi untuk Gaji Rp10 Juta (Single & Berkeluarga)

1. Versi Single (Lajang)

• Kebutuhan (50%) – Rp5.000.000
  • Makan pokok harian – Rp1.800.000, (Rp60.000 per hari untuk pola makan lebih nyaman)
  • Sewa kos/kontrakan – Rp1.500.000, (Kamar lebih layak atau studio kecil)
  • Transportasi – Rp600.000, (Motor + bensin + servis besar atau campuran ojol)
  • Pulsa & Internet – Rp250.000, (Paket data besar + WiFi share)
  • Listrik & Air – Rp300.000
  • Kesehatan & BPJS – Rp200.000
  • Kebutuhan tambahan (laundry, kebersihan) – Rp350.000
• Keinginan (30%) – Rp3.000.000
  • Nongkrong & restoran – Rp1.000.000
  • Hobi & hiburan – Rp800.000
  • Travel kecil atau weekend getaway – Rp600.000
  • Shopping & fashion – Rp400.000
  • Aplikasi premium – Rp200.000
• Tabungan & Utang (20%) – Rp2.000.000
  • Tabungan darurat – Rp800.000
  • Investasi (reksadana/crypto/emas) – Rp700.000
  • Pelunasan utang atau cadangan – Rp500.000

2. Versi Berkeluarga (Istri 1, Anak 1)

• Kebutuhan (50%) – Rp5.000.000
  • Makan pokok harian – Rp2.400.000, (Rp80.000 per hari untuk 3 orang)
  • Kontrakan rumah/ kos sederhana – Rp1.500.000/bulan
  • Transportasi – Rp700.000, (Motor + bensin + ongkos sekolah anak + servis)
  • Pulsa & Internet – Rp300.000, (Kuota keluarga + WiFi murah)
  • Listrik & Air – Rp400.000
  • Kesehatan (BPJS kelas 3 atau 2) – Rp400.000
  • Kebutuhan bayi/anak (popok, susu, sekolah PAUD) – Rp300.000
• Keinginan (30%) – Rp3.000.000
  • Jajan & makan luar keluarga – Rp900.000
  • Rekreasi keluarga – Rp700.000
  • Kebutuhan anak (mainan, buku, les kecil) – Rp600.000
  • Belanja pakaian dan kebutuhan orang tua – Rp500.000
  • Dana sosial & tak terduga – Rp300.000
• Tabungan & Utang (20%) – Rp2.000.000
  • Dana darurat keluarga – Rp800.000
  • Tabungan pendidikan anak – Rp600.000
  • Investasi keluarga – Rp400.000
  • Pelunasan utang motor/KPR kecil – Rp200.000

Hitung Dengan Kalkulator TrenAsia

Untuk merencanakan masa depan finansial lebih maksimal, gunakan kalkulator pintar TrenAsia.id. Mulai dari simulasi kredit, investasi, hingga perhitungan anggaran pribadi, semuanya dapat dilakukan hanya dalam hitungan detik.  Kalkulator tersebut bisa di akses lewat laman TrenAsia.id.

Dengan tampilan yang sederhana dan cepat dipahami, kalkulator ini membantu pengguna mengambil keputusan finansial yang lebih terukur tanpa perlu membuka banyak aplikasi lain.

Selain praktis, kalkulator TrenAsia.id juga dilengkapi parameter yang lengkap serta perhitungan otomatis yang akurat. Pengguna bisa mencoba berbagai skenario keuangan untuk melihat proyeksi terbaik, sehingga lebih yakin saat menentukan langkah, baik untuk membeli rumah, mengatur tabungan, maupun merencanakan investasi. 

Selain itu, agar metode 50-30-20 berjalan efektif, para ahli keuangan menekankan pentingnya membangun dana darurat sebagai prioritas utama. Dana ini idealnya mencapai tiga hingga enam kali total pengeluaran bulanan. 

Masyarakat juga dianjurkan untuk melakukan “pembayaran diri sendiri” dengan menyisihkan porsi tabungan segera setelah gaji masuk. Evaluasi berkala juga dibutuhkan agar pembagian anggaran tetap sesuai dengan kondisi pribadi. 

Penggunaan rekening terpisah atau aplikasi keuangan sangat membantu menjaga disiplin dalam memisahkan pos-pos pengeluaran. Teknik ini pun fleksibel, apabila cicilan atau biaya kebutuhan lebih besar dari 50 persen, masyarakat boleh menyesuaikan porsi keinginan dan tabungan sementara waktu.

Dalam praktiknya, banyak pekerja di Indonesia memiliki cicilan motor atau pinjaman lain yang cukup besar, sehingga masuk ke kategori kebutuhan. Jika kebutuhan melebar hingga lebih dari separuh gaji, maka porsi keinginan dapat dipangkas dan tabungan tetap dijaga semaksimal mungkin. 

Beberapa orang bahkan mengadopsi variasi seperti 50-20-30, di mana keinginan diperkecil agar tabungan bisa lebih besar. Inti dari metode ini adalah kesadaran dan kedisiplinan dalam mengelola uang secara konsisten.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Muhammad Imam Hatami pada 10 Dec 2025 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 11 Des 2025