Budi Suryadi
Banjar Update

Guru Besar FISIP ULM Usul Kalsel 'Lockdown Terbatas'

  • Perkembangan jumlah pasien positif Covid-19 di Kalimantan Selatan yang terus melonjak membuat Guru Besar FISIP ULM, Budi Suryadi angkat bicara. Menurut dia, demi memutus mata rantai virus corona, sudah saatnya Banua memberlakukan 'lockdown terbatas'.

Banjar Update
Nurul Khasanah

Nurul Khasanah

Author

Perkembangan jumlah pasien positif Covid-19 di Kalimantan Selatan yang terus melonjak membuat Guru Besar FISIP ULM, Budi Suryadi angkat bicara. Menurut dia, demi memutus mata rantai virus corona, sudah saatnya Banua memberlakukan 'lockdown terbatas'.

Istilah 'lockdown terbatas' yang dimaksud Budi bukan menutup total suatu zona. Hanya saja, kondisi itu membuat suatu wilayah membatasi pintu keluar masuk daerah. Pembatasan ini menurutnya bisa dilakukan sistem buka tutup pada jalur kedatangan.

Dicontohkannya, langkah tersebut bisa dilakukan untuk jalur kedatangan di Bandara Syamsuddin Noor, Pelabuhan Trisakti, hingga jalur darat seperti perbatasan Kalteng dan Kaltim.

Sembari menerapkan kebijakan itu, ia juga mengusulkan agar setiap orang yang masuk ke Kalsel untuk dikarantina terlebih dahulu selam 14 hari di tempat khusus, meski tak memiliki gejala Covid-19.

"Itu kan (Kalteng dan Kaltim) sudah zona merah. Nah, sementara yang keluar masuk itu, meski sudah dinyatakan ODP, misalnya, tetap saja dibiarkan ke sana kemari. Harusnya dilakukan karantina juga selama 14 hari. Disediakan tempat khusus," kata Budi kepada starbanjar, Senin (30/3/2020).

Menurut dia, langkah ini mau tak mau harus dilakukan lantaran pemerintah pusat dan daerah sudah kecolongan mengatasi wabah Covid-19. Imbauan otoritas untuk melakukan jaga jarak juga tak terbukti efektif.

"Physical distancing atau social distancing itu tak efektif karena masyarakat kita belum sadar sepenuhnya. Wabah ini benar-benar baru dan langsung menyerang kita," ujar Guru Besar FISIP ULM bidang Sosiologi tersebut.

Mengacu data dari Tim Satgas P3 Covid-19 Kalsel per 30 Maret 2020, hingga saat ini sudah terkonfirmasi lima pasien positif di Banua. Sementara, untuk jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 7 orang. Serta orang dalam pemantauan (ODP) terus melonjak drastis hingga 1.162 orang.

Rincian pasien positif covid-19 ini tersebar di tiga daerah seperti Kota Banjarmasin sebanyak 2 orang, Tabalong 1 orang, dan Kabupaten Banjar 1 orang.