Jemaah padati masjid jami
Banjar Update

Guru Zuhdi Wafat, Ribuan Jemaah Padati Masjid Jami Banjarmasin

  • Duka mendalam menyelimuti perasaan umat Islam di Kalimantan Selatan. Salah satu ulama kharismatik asal Bumi Lambung Mangkurat, KH Ahmad Zuhdiannoor atau Guru Zuhdi, dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (2/5/2020) pagi tadi di Rumah Sakit Medistra Jakarta.

Banjar Update
Hasanuddin

Hasanuddin

Author

BANJARMASIN- Duka mendalam menyelimuti perasaan umat Islam di Kalimantan Selatan. Salah satu ulama kharismatik asal Bumi Lambung Mangkurat, KH Ahmad Zuhdiannoor atau Guru Zuhdi, dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (2/5/2020) pagi tadi di Rumah Sakit Medistra Jakarta.

Guru Zuhdi berpulang sekitar pukul 06.30 waktu setempat, dalam usia 48 tahun. Di sana, ulama tersebut ditemani istri dan kerabat dekat.

Kabar duka ini disampaikan oleh Anggota DPR RI Dapil Kalsel, Syaifullah Tamliha, bersumber dari dokter yang menangani Guru Zuhdi sewaktu di RS Medistra, yakni dr. Gunawan SPD.

"Guru Zuhdi sudah dirawat selama dua hari di RS Medistra Jakarta. Ditemani kerabat dan istri," kata Syaifullah.

Guru Zuhdi

Ia pun memastikan bahwa ulama tersebut tak terpapar Covid-19. Ini sudah dibuktikan melalui test swab PCR yang menunjukkan hasil yang negatif.

Dari informasi yang dihimpun, sosok ulama yang sering memberikan ceramah jenaka di Masjid Jami Banjarmasin ini meninggal dunia lantaran kanker paru-paru. Ini berdasarkan hasil keterangan surat dari doker penanggung jawab RS Medistra, dr Gunawan Sp.PD yang menerangkan demikian.

Sementara itu, dari pantauan starbanjar hingga sekitar pukul 13.00 WITA, ribuan jemaah memadati kawasan Masjid Jami Banjarmasin yang berdekatan lokasinya dengan kediaman Guru Zuhdi. Mereka melakukan Salat Gaib' dan mendoakan almarhum sembari mengadang kedatangan almarhum yang rencananya akan datang sore hari.

Namun, tak berselang lama, jemaah harus membubarkan diri karena imbauan Polda Kalimantan Selatan agar mendoakan di rumah saja. Imabauan ini juga sehubungan dengan Kota Banjarmasin yang tengah menghadapi masa genting pandemi Covid-19.



Hal itu pun ditegaskan salah satu keluarga Guru Zuhdi melalui pengeras suara usai melaksanakan Salat Gaib bersama masyarakat.

"Berdasarkan imbauan Kapolda Kalsel agar masyarakat mendoakan guru di rumah masing-masing," terang salah satu keluarga melalui pengeras suara.

"Mohon pengertiannya untuk jemaah guru agar tidak berada di sekitar masjid jami karena kita sedang dipantau. Apabila situasi tidak steril, maka jenazah almarhum bisa tidak jadi dikebumikan di sini," tambahnya.