logo
Gas melon
Banjar Update

Harga Gas Melon di Banjarmasin Melambung hingga Tembus Rp 40 Ribu

  • Masyarakat Kalimantan selatan khususnya wilayah Kota Banjarmasin, mengeluhkan langkanya gas LPG 3 Kilogram belakangan waktu terakhir. Akibat dari kelangkaan tersebut menjadikan harga gas melon mengalami peningkatan hingga tembus Rp. 40 ribu.

Banjar Update
Nurul Khasanah

Nurul Khasanah

Author

STARBANJAR- Masyarakat Kalimantan selatan khususnya wilayah Kota Banjarmasin, mengeluhkan langkanya gas LPG 3 Kilogram belakangan waktu terakhir. Akibat dari kelangkaan tersebut menjadikan harga gas melon mengalami peningkatan hingga tembus Rp. 40 ribu.

“Susah sekarang ditemukan, kalaupun ada harganya terbilang mahal. Kemarin saja ada yang menjual seharga Rp. 45 ribu, sangat memberatkan bagi saya sebagai pedagang,” jelas Rosmili (44), salah seorang pedagang jajanan yang terdampak akan kelangkaan harga gas LPG 3 Kg.

Rosmili menjelaskan harga gas LPG 3 Kg di pasaran memang terus mengalami turun naik. Tetapi bagi dia kenaikan ini jelas sangat merugikan, apalagi situasi pandemi Covid-19 saat ini yang mana penghasilannya mengalami penurunan pesat.

Menjawab kelangkaan tabung gas LPG 3 Kg yang dirasakan oleh masyarakat Kota Banjarmasin, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Doyo Pudjadi menampik adanya perubahan stok pada tabung gas melon yang telah didistribusikan oleh Pertamina.

“Kami juga sudah komunikasikan kepada pertamina , stok gas LPG 3 Kg tidak pernah kurang apalagi kosong, “ jelas Doyo, Rabu (26//8).

Doyo menjelaskan kelangkaan ini dikarenakan banyaknya masyarakat yang terbilang mampu juga menggunakan tabung gas LPG 3 Kg.

Menurutnya Pemerintah Kota Banjarmasin sebelumnya telah membagikan kartu bantuan pembelian gas LPG 3 Kg kepada masyarakat yang kurang mampu, yang mana bantuan tersebut berupa harga penjualan gas yang sesuai dengan ketetapan pemerintah kota yaitu Rp.17.500 melalui pangkalan yang dikelola oleh masyarakat.

“Jika selama ini yang mengeluh adalah masyarakat yang memiliki kartu, kami akan bergerak segera. Nyatanya yang mengeluh adalah masyarakat yang tidak berhak untuk mendapatkan kartu bantuan LPG,” tegas Doyo kepada media.

Doyo juga berpendapat adanya kenaikan harga gas LPG 3 Kg ini, disebabkan karena faktor manajamen penjualan pada pangkalan. Berlebihannya stok gas melon setelah dijual kepada masyarakat yang memiliki kartu bantuan , kemungkinan besar pangkalan akan menjual gas LPG tersebut kepada pengecer.

“Distribusi pengecer akan menjual ke warung-warung dengan harga yang lebih tinggi. Sehingga warung-warung pun akan menjual dengan harga lebih mahal dibandingkan saat ia beli ke pengecer. Hal ini yang mungkin terjadi, hingga harga menembus Rp. 40 ribu,” tutur Doyo.