
Harga Gula Melambung Hingga 20 Ribu, Disperindag Kalsel: Ini Krisis Nasional
Makin hari harga gula di pasaran kian melonjak drastis. Di Banjarmasin, misalnya, sejumlah pedagang sembako bahkan sudah menaruh harga sebesar Rp 20 ribu per kilogram pada tingkat eceran.
Ekonomi dan Bisnis
Makin hari harga gula di pasaran kian melonjak drastis. Di Banjarmasin, misalnya, sejumlah pedagang sembako bahkan sudah menaruh harga sebesar Rp 20 ribu per kilogram pada tingkat eceran.
Kondisi tersebut diakui oleh Syarif. Pedagang sembako di kawasan Banjarmasin Utara mau tak mau harus menaikkan harga menjadi Rp 21 ribu. Alasannya, ongkos modal terlampau mahal.
"18-19 ribuan Mas. Jadi mau tidak mau harus menaikkan harga. Serba naik," kata dia saat dijumpai starbanjar, pada Selasa (25/3/202).
Padahal, menurut Syarif, harga eceran tertinggi (HET) untuk gula di Kalsel hanya Rp 12,5 ribu. Artinya, ongkos gula naik sekitar 60 persen di pasaran.
"Makin hari makin naik, semula 16 ribu. Terus 18 ribu. Sekarang jadi 21 ribu saya jual," keluhnya.
Ia hanya berharap kondisi cepat ditangani oleh pemerintah pusat maupun daerah. Menurut dia, selain berdampak kepada pedagang, melonjaknya harga gula dapat mempengaruhi pelaku usaha kecil yang membutuhkan barang pokok ini.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Birhasani, tak membantah persoalan ini. Menurut dia, melambungnya harga gula memang menjadi krisis nasional.
"Kondisi kita sekarang kan abnormal. Pabrik-pabrik gula sekarang tidak jalan karena tidak ada bahan baku. Sudah ada kebijakan impor, tapi belum terealisasi. Mungkin bulan April baru sampai. Jadi pabrik gula kita masih tidak berjalan," bebernya.
Ia hanya berharap perusahaan-perusahaan gula, khususnya yang berada di Jawa Timur, dapat membantu persoalan ini dengan mendistribusikan stok gula lama yang masih tersedia untuk mengatasi persoalan jangka pendek.
Birhasani pun membantah jika ada anggapan terjadi permainan pedagang gula di Kalsel. Menurut dia, problem ini terjadi di hampir seluruh daerah di Indonesia.
"Dinas Perdagang Kalsel sudah mencarikan di mana-mana. Kita ini memang tergantung dari luar daerah," tandasnya.