PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) saat konferensi pers dalam rangka IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (22/11/2021).
Ekonomi dan Bisnis

Hari Pertama Melantai di Bursa, Saham Mitratel Dibanting Investor

  • STARBANJAR - Hari pertama PT Dayamitra Telekomunikasi alias Mitratel melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) berakhir antiklimaks.
Ekonomi dan Bisnis
Redaksi Starbanjar

Redaksi Starbanjar

Author

STARBANJAR - Hari pertama PT Dayamitra Telekomunikasi alias Mitratel melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) berakhir antiklimaks. 

Pada perdagangan perdana hari ini, Senin (22/11/2021), saham Mitratel dengan kode MTEL sempat menyentuh harga tertinggi Rp 890, MTEL ditutup di Rp 765 per saham.

Harga penutupan perdagangan saham MTEL berada di bawah harga perdana saat IPO yang ada di Rp 800 per saham.

Total nilai transaksi MTEL Rp 656,64 miliar dan volume perdagangan 819,52 juta saham.

Investor asing melakukan jual bersih Rp 163 miliar di pasar reguler, sedangkan asing melakukan beli bersih Rp 122,97 miliar di pasar negosiasi dan pasar tunai.

Dengan ini, nilai kapitalisasi pasar (market cap) saham MTEL mencapai Rp 65,14 triliun.

Harga saham Mitratel, langkah pertamanya di BEI telah membikin investor, terutama ritel yang membeli saham Mitratel di pasar primer kecewa.

Bukan tanpa alasan, IPO Mitratel pun meraih dana publik sebesar Rp18,8 triliun, kedua yang terbesar sepanjang sejarah. Hanya kalah dengan rekor IPO terjumbo dipegang PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA).

Status Mitratel yang berstatus anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) bukan emiten kacangan. 

Dengan kepemilikan menara lebih dari 28.000, MTEL merupakan emiten dengan kepemilikan menara telekomunikasi terbanyak. 

Menggusur posisi emiten sejenis yang lebih dulu melantai di BEI; PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk.