Ekonomi dan Bisnis
27 Februari, 2024 13:40 WIB
Penulis:Redaksi Starbanjar
STARBANJAR - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpaku dalam wilayah negatif setelah mengalami penurunan sebesar 16,06 poin (0,22%) dan berakhir pada level 7.267,75 pada penutupan sesi I, Selasa 27 Februari 2024. Adapun tiga besar saham top gainers di Indeks LQ45 berhasil ditempati oleh BRIS, MEDC dan INCO.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mengalami pelemahan di kisaran 7.255-7.283. Sektor energi mengalami penurunan paling dalam. Pelemahan juga dirasakan oleh Indeks LQ45 dengan penurunan 0,05% selama sesi perdagangan saham tersebut.
Berkenan dengan tiga besar top gainers Indeks LQ45 terpantau saham perbankan syariah BRIS berada di posisi pertama dengan penguatan 4,12%, disusul oleh emiten pertambangan MEDC dan INCO yang masing-masing mencatatkan kenaikan 2,49% dan 2,09%.
Sementara itu tiga besar saham top losers Indeks LQ45 diduduki oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun 2,64%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun 2,20%, dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) turun 1,58%.
Secara umum pada penutupan sesi I, telah terjadi perdagangan sebanyak 12,24 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai sekitar Rp 4,64 triliun. Frekuensi perdagangan mencapai 799.175 kali transaksi.
Mengacu data tersebut, tercatat ada sebanyak 226 saham yang mengalami kenaikan nilai, 302 saham mengalami koreksi, dan 223 saham stagnan. Di tengah penurunan IHSG, hanya ada tiga sektor yang mengalami kenaikan antara lain transportasi dan logistik menguat 0,11%, teknologi naik 0,11% danbarang konsumsi nonprimer naik 0,08%.
Sementara itu, delapan sektor lainya anjlok ke zona merah dengan sektor energi mengalami penurunan terdalam sebesar 0,88%. Hal ini diikuti sektor kesehatan dengan pelemahan 0,6%, sektor barang baku 0,4%, sektor barang konsumsi primer 0,4%, dan sektor properti 0,2%.
Di sisi lain, pada penutupan IHSG sesi I, indeks saham Asia mayoritas melemah. Hang Seng (Hong Kong) jatuh 0,36%, Strait Times (Singapura) terkoreksi 0,93%, dan Nikkei (Tokyo) melemah 0,20%. Sedangkan Shanghai (Shanghai) naik 0,51%.
MNC Sekuritas memproyeksikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa, 27 Februari 2024 berpontesi menguat ke level 7.325. Adapun saham-saham menjadi rekomendasi antara lain HRUM, BRMS, ITMG, dan MEDC. Top of Form
Pada perdagangan sebelumnya, IHSG mengalami koreksi sebesar 0,15%, ditutup pada angka 7,283, dan masih didominasi oleh volume penjualan. Meski demikian, papar perusahaan tersebut, koreksi IHSG berhasil tertahan oleh Moving Average 20 (MA20).
Mengacu data tersebut IHSG diyakini memiliki peluang penguatan dalam jangka pendek, mencapai rentang 7,297-7,325. “Namun, perlu dicatat bahwa IHSG saat ini berada di awal gelombang c dari gelombang (ii), menandakan potensi kelanjutan koreksi untuk menguji kisaran 7,202-7,234,” jelas MNC Sekuritas dalam riset harian pada Selasa, 27 Februari 2024.
Jika IHSG tetap bertahan di level support di 7,197, maka terdapat potensi penguatan kembali untuk menguji resistance pada rentang 7,370-7,403 yang tercatat dalam label merah. Tingkat support yang perlu diperhatikan adalah 7,197 dan 7,099, sementara tingkat resistance yang menjadi target penguatan adalah 7,370 dan 7,403.
HRUM terkoreksi 0,41% ke 1,220 dan masih disertai oleh munculnya volume penjualan. Selama masih mampu berada di atas 1,075 sebagai stoplossnya, maka posisi HRUM saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave 1 dari wave (1) dari wave [C], sehingga HRUM masih berpeluang menguat kembali.
BRMS menguat 0,69% ke 145 disertai dengan munculnya volume pembelian. Selama BRMS masih mampu berada di atas 139 sebagai stoplossnya, maka posisi BRMS saat ini diperkirakan sudah berada di akhir wave (ii) dari wave [i] dari wave 3, sehingga koreksi BRMS akan terbatas dan berpeluang menguat kembali.
ITMG terkoreksi 1,53% ke 25,800 disertai volume penjualan, pergerakan ITMG masih berada di fase downtrendnya dan menembus MA60. Saat ini, posisi ITMG diperkirakan sedang berada di kahir wave [ii] dari wave (C), sehingga koreksi ITMG akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali.
MEDC terkoreksi 2,82% ke 1,205 dan masih didominasi oleh volume penjualan. Saat ini, kami perkirakan posisi MEDC sedang berada di wave [ii] dari wave 3, sehingga koreksi MEDC akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Alvin Pasza Bagaskara pada 27 Feb 2024
Bagikan
Ekonomi dan Bisnis
sebulan yang lalu