Lifestyle & Teknologi
29 Februari, 2024 15:20 WIB
Penulis:Redaksi Starbanjar
STARBANJAR - Para ilmuwan telah mengidentifikasi letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah. Ledakan yang terjadi 7.300 tahun yang lalu itu mengeluarkan batu dan abu dua kali lebih banyak dibandingkan letusan Gunung Tambora di Indonesia yang memecahkan rekor sebelumnya pada tahun 1815 .
Letusan yang menghancurkan bumi ini dikenal sebagai letusan Kikai-Akahoya dan terjadi di selatan pulau Kyushu, Jepang. Tempat lempeng tektonik Filipina tergelincir di bawah lempeng Eurasia. Gunung berapi bawah laut Kikai diketahui telah menghasilkan tiga letusan besar dalam 140.000 tahun terakhir. Letusan Kikai-Akahoya adalah yang terakhir.
Hal itu terungkap dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan secara online pada 1 Februari di Journal of Volcanology and Geothermal Research
Meskipun para ilmuwan telah mengetahui tentang letusan gunung berapi purba, penelitian baru telah mengungkapkan skala rekornya dan menunjukkannya sebagai letusan terbesar pada zaman geologis saat ini.
“Letusannya telah diketahui sejak lama, namun para penulis ini semakin menambah pengetahuan kita tentang letusan tersebut,” kata Tim Druitt , seorang profesor vulkanologi di Universitas Clermont Auvergne di Perancis yang meninjau penelitian tersebut dikutip Live Science Kamis 29 Februari 2024.
Para ilmuwan sebelumnya kesulitan menentukan ukuran letusan dan pemicunya. Ini karena sulitnya mengakses gunung berapi bawah laut tersebut.
Dalam studi baru tersebut, para peneliti mengumpulkan data seismik untuk membuat peta rinci dasar laut di sekitar gunung berapi. Peta tersebut mengungkapkan deposit bawah air yang sangat besar. Sampel diambil dengan mengebor dasar laut di beberapa lokasi dengan robot yang dikendalikan dari jarak jauh dan mengekstraksi inti sedimen.
Sedimen yang terangkat ke permukaan memperlihatkan lapisan seluas 4.500 kilometer persegi. Ini berisi kaca vulkanik yang cocok dengan komposisi dan waktu letusan Kikai-Akahoya. Kaca dan puing-puing vulkanik lainnya berjumlah sekitar 71 kilometer kubik material yang terlempar ke laut akibat letusan . Hampir dua kali lipat perkiraan yang dipublikasikan dalam penelitian sebelumnya .
Para peneliti menggabungkan temuan ini dengan perkiraan puing-puing vulkanik dari letusan yang ada di darat. Mereka menemukan bahwa letusan besar tersebut mengeluarkan total volume material sebesar 332 hingga 457 km kubik.
“Perkiraan baru ini berarti letusan Kikai-Akahoya mungkin merupakan letusan terbesar pada masa Holosen," tulis para peneliti dalam studi tersebut. Zaman Holosen adalah periode geologis yang dimulai 12.000 hingga 11.500 tahun yang lalu pada akhir zaman es terakhir dan masih kita jalani hingga saat ini.
“Kesimpulan mereka bahwa ini adalah letusan Holosen terbesar adalah sah,” kata Druitt. Letusan Minoa di Santorini juga telah diusulkan sebagai letusan Holosen terbesar , namun kini diketahui bukan letusan tersebut.
Letusan Kikai-Akahoya masih kalah jika dibandingkan dengan letusan-letusan pada zaman dahulu, seperti ledakan dahsyat gunung api super Toba di Sumatra 74.000 tahun yang lalu. Letusan yang memompa sekitar 5.000 km kubik magma.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Amirudin Zuhri pada 29 Feb 2024
Bagikan
Lifestyle & Teknologi
10 hari yang lalu
Banjar Community
2 bulan yang lalu
Banjar Community
2 bulan yang lalu