Pemeriksaan Swab di Kantor Dinkes Banjarmasin
Banjar Update

Kasus Corona Meluas, Walikota Banjarmasin Minta Warga Tak Alergi Dengan Tren Lonjakan Kasus

  • Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina meminta warga untuk tidak terlalu alergi ketika melihat tren lonjakan drastis kasus corona (Covid-19) yang terjadi di kota berjuluk seribu sungai ini. Sebab, naiknya kasus tersebut menurutnya merupakan sebuah hal yang positif karena kerja-kerja penelusuran pengidap virus sudah berjalan dengan optimal.

Banjar Update
Hasanuddin

Hasanuddin

Author

STARBANJAR- Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina meminta warga untuk tidak terlalu alergi ketika melihat tren lonjakan drastis kasus corona (Covid-19) yang terjadi di kota berjuluk seribu sungai ini. Sebab, naiknya kasus tersebut menurutnya merupakan sebuah hal yang positif karena kerja-kerja penelusuran pengidap virus sudah berjalan dengan optimal.

Menurut Ibnu, peningkatan angka tersebut merupakan hasil kerja keras para petugas medis dan tim tracing yang digagas oleh Pemerintah Kota Banjarmasin.

"Bisa saja grafik atau kurva ini dilandaikan. Saya perintahkan seluruh petugas di lapangan guringan (tidur) kada usah begawian (kerja). Inshaa Allah nol.  Tapi bukan itu yang kita inginkan. Yang kita inginkan, cari terus sampai ketemu, sesuai dengan kaidah epidemiologi," ujar Ibnu Sina.

Melihat tren lonjakan yang ada, Ibnu pun melihat kasus covid-19 di Kota Banjarmasin sudah mulai melonjak tajam. Itu artinya, puncak sebaran kasus corona di kota ini juga hampir mendekat.

"Mudah-mudahan bisa ketemu puncaknya. Apabila, kasus yang ada sekarang tertangani dengan baik. Selain itu, tidak ada (warga di luar Banjarmasin) yang masuk lagi. Saya juga khawatir kalau kemudian bandara dibuka, kemudian PSBB di daerah lain tidak efektif, mau tidak mau berarti kan ada penularan lagi," ujarnya.

Asal tahu saja, jumlah pengidap Covid-19 Kota Banjarmasin sendiri sampai saat ini 231 orang, per Rabu (27/5/2020). Sementara untuk jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) kini berjumlah 119 orang, 529 orang dalam pemantauan (ODP), serta 724 orang tanpa gejala (OTG).