Kasus Melonjak dan RS Mulai Penuh, Abdul Hadi Nyatakan Balangan Darurat Covid-19

09 Agustus, 2021 17:54 WIB

Penulis:Redaksi Starbanjar

Editor:Redaksi Starbanjar

WhatsApp Image 2021-08-10 at 07.22.09.jpeg

STARBANJAR- Bupati Balangan, Abdul Hadi, menyatakan bahwa kabupaten berjuluk Bumi Sanggam ini mulai darurat penyebaran Covid-19. Hal ini didasari tingkat keterisian rumah sakit daerah yang mulai melonjak, hingga meningkatnya kasus aktif corona.

Hal tersebut dinyatakan Abdul Hadi usai rapat koordinasi terbatas Satgas Covid-19 Kabupaten Balangan, Senin (9/8/2021).

"Kita ketahui bersama, ingkat keterpakaian rumah sakit kita sudah terisi sekitar 89% artinya tinggal 11% lagi sudah habis terpakai, kemudian di situasi lain, pasien isolasi mandiri kita sudah di angka 111 ini sudah sangat darurat. Dulu ketika satu atau dua yang, terpapar Covid-19 kita takut dan sekarang sudah di posisi 160-an, nah itulah yang kita maksud dengan darurat Covid-19," katanya.

Berangkat dari masalah tersebut, Abdul Hadi pun mengatakan pihaknya sudah menyepakati sejumlah poin untuk rencana aksi di lapangan. Sebagai contoh, penambahan pasokan oksigen, pemantauan nakes, serta persiapan peti jenazah  untuk mengantisipasi jikalau ada yang meninggal karena Covid-19 tidak kehabisan peti.

Tidak hanya itu, persiapan untuk tempat karantina atau isolasi bagi pasien Covid-19 pun juga disiapkan. Ada dua tempat yang menjadi pilihan yaitu gedung BLK dan SKB.


" Kita sekarang berada di posisi Level tiga, tapi sedikit lagi kita masuk ke level empat, apabila nada lonjakan sedikit saja kita sudah masuk," sebut orang nomor satu di kabupaten Balangan ini.

 


Pihaknya juga akan mengambil tindakan tegas, terkait penerapan PPKM nantinya. Ia berharap dengan kedisiplinan penerapan Prokes Covid-19 angkanya cepat turun dan tidak banyak lagi yang terpapar.


Berdasarkan angka  pemantauan Covid-19 Kabupaten Balangan, Senin (9/8/2021), pasien mencapai 162 orang positif aktif, 51 orang dalam perawatan di RSUD Balangan dan 111 orang isolasi mandiri (isoman), dan 0 proses karantina, dengan  1823 orang sembuh dan 60 orang meninggal.