
Kembang Kempis Bisnis EO Kalsel di Tengah Wabah Corona
Bisnis event organizer (EO) di Kalimantan Selatan mengalami kelesuan pasca virus corona merebak. Sederet acara yang melibatkan kerumunan orang dipastikan batal karena arahan pemerintah daerah dan aparat. Pendapatan di bidang industri yang satu ini pun juga kian kembang kempis.
Ekonomi dan Bisnis
Bisnis event organizer (EO) di Kalimantan Selatan mengalami kelesuan pasca virus corona merebak. Sederet acara yang melibatkan kerumunan orang dipastikan batal karena arahan pemerintah daerah dan aparat. Pendapatan di bidang industri yang satu ini pun juga kian kembang kempis.
Kondisi demikian diakui Sekretaris Perkumpulan Pengusaha Event Organizer (PERPEO) Kalimantan Selatan, Ahmad Gazim Benasti, kepada starbanjar, Rabu (1/4/2020) tadi. Kata dia, ada sekitar yang 30 EO di Kalsel yang terdampak karena situasi darurat Covid-19.
"Event-event yang dibackup teman-teman Perpeo Kalsel, semuanya cancel dari Maret sampai seterusnya," kata Beben sapaan akrabnya saat dihubungi dengan Starbanjar.
Beben menaksir, potensi pendapatan yang seharusnya diperoleh pengusaha EO dari agenda-agenda tersebut tembus Rp 2,5 miliar. Itu pun belum termasuk even yang direncanakan digelar pada bulan April dan Mei mendatang.
"Ini seperti acara konser Dewa 19 di Gedung Sultan Suriansyah, kemudian konser yang diagendakan di Mako Brimob Kalsel, itu belum termasuk acara-acara yang dihandle oleh teman-teman wedding orgaizer," ujar Owner Tujuh Ruang Production ini.
Kendati demikian, ia memastikan pihaknya tidak ada yang merumahkan karyawan. Ia dan pengusaha EO lainnya sadar, merumahkan pekerja kreatif yang bekerja di bidang ini bisa membuat mereka kehilangan pemasukan utama.
Sebagai pengganti agenda di masa libur, Beben berkata tiap EO masih tetap berkarya di perusahaan masing-masing. "Salah satunya adalah membangun konsep yang akan ditawarkan kepada calon klien. Suatu saat wabah ini berarkhir, kemudian diperbolehkan menggelar acara langsung, kita jalankan konsep itu," pungkas Beben.