KARET_ILUSTRASI
Ekonomi dan Bisnis

Kementerian PUPR Siapkan Dana Miliaran untuk Beli Karet Petani, Kalsel Masuk Target

  • Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI menyiapkan dana sebesar Rp 100 miliar untuk membeli karet dari petani lokal di sejumlah daerah di Nusantara. Nantinya komoditas yang satu ini akan digunakan pemerintah sebagai sebagai bahan campuran aspal dalam proyek infrastruktur.

Ekonomi dan Bisnis
M Rahim Arza

M Rahim Arza

Author

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI menyiapkan dana sebesar Rp 100 miliar untuk membeli karet dari petani lokal di sejumlah daerah di Nusantara. Nantinya komoditas yang satu ini akan digunakan pemerintah sebagai sebagai bahan campuran aspal dalam proyek infrastruktur.

Langkah ini juga dilakukan untuk mengerek kembali jatuhnya harga komoditas tersebut belakangan waktu terakhir. Sekadar diketahui, harga karet di tingkatan petani kecil memang sedang terjun bebas ke angka Rp 4.000 hingga Rp. 7000/ kilogram.

Komitmen membeli karet dari petani lokal ini disampaikan Menteri PUPR RI, Basuki Hadimuljono, dalam Rapat Kerja Virtual bersama Komisi V DPRD RI, pada Selasa (21/4/2020). Menurut Basuki, ada sejumlah yang disasar dalam proyek pembelian karet ini, khususnya zona yang memang menjadi wilayah produsen karet.

"Seperti Lampung, Sumsel, Jambi, Kaltim, Kalsel, dan Kalbar. Langsung dari petani sebagai bahan campuran aspal" tuturnya.

Kendati demikian, Basuki belum merinci jatah masing-masing daerah dalam hal pembelian bahan karet ini. Ia baru menyampaikan pernyataan populis ini kepada para legislator Komisi V DPR RI yang memang menjadi mitra Kementerian PUPR.

Adapun Anggota Komisi V DPR RI dari PDIP, Rifqinizamy Karsayuda menyambut baik wacana yang dilontarkan Basuki. Ia bercerita, belakangan waktu terakhir dirinya memang didatangi petani karet. Untuk mengetahui seberapa komitmen pemerintah pusat membeli karet dari petani.

"Di Kalsel juga memohon agar kuota tersebut diberikan untuk stabilitas ekonomi rakyat kecil," kata Rifqi yang juga berasal dari Kalimantan Selatan.