Banjar Update
11 September, 2024 19:37 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - Tidak dapat dipungkiri, semakin majunya teknologi membuat aktivitas kita sehari-hari menjadi lebih mudah, termasuk soal berbelanja kebutuhan setiap hari. Hal ini karena sudah ada e-commerce yang memudahkan Anda untuk menemukan berbagai penjual online bahkan dengan harga pengiriman yang cukup terjangkau.
Namun, Anda juga harus waspada karena ada modus kejahatan yang menyasar pembeli di online shop. Salah satu modus kejahatan yang harus Anda waspadai saat belanja online adalah penipuan aktivasi promo. Pelaku memberikan tawaran kepada calon korban dengan tawaran harga murah dan sulit untuk ditolak. Berikut beberapa ciri-cirinya serta cara mengatasinya.
Penipu bisa jadi berkelit dengan cara mengatakan bahwa pembelian tidak bisa dilaksanakan melalui platform e-commerce. Penipu juga bisa memberikan alasan palsu seperti sistem sedang error atau promo hanya berlaku melalui jalur lain.
Setelah Anda melakukan transfer sejumlah uang sesuai dengan harga barang, Anda mungkin akan diminta mentransfer kembali sejumlah dana untuk syarat aktivasi promo. Penipu juga mengklaim berjanji akan mengembalikan dana aktivasi tersebut dalam 5-10 menit.
Pelaku akan mengancam Anda jika Anda tidak segera transfer sejumlah uang. Ancaman yang diberikan bisa jadi barang tersebut tidak akan dikirim atau dana yang telah dikirim akan hangus.
Jika Anda menghadapi hal ini, maka Anda harus bijak, jangan sampai Anda mengikuti instruksi pelaku.
Setelah itu, Anda bisa mencoba melaporkan ke pihak berwenang. Anda bisa mengadukan nomor rekening pelaku penipuan ke layanan cekrekening.id dan nomor seluler pelaku ke layanan aduannomor.id.
Itu tadi ciri-ciri penipuan aktivasi promo belanja online yang harus Anda waspadai serta cara mengatasinya.
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 11 Sep 2024
Bagikan
Banjar Update
2 hari yang lalu