Banjar Update
05 Februari, 2024 22:15 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - Tak dapat dipungkiri, penggunaan media sosial seperti TikTok adalah salah satu aktivitas yang dilakukan banyak orang saat ini. Namun, Anda perlu mengetahui bahwa ada risiko yang melekat pada setiap aplikasi media sosial terhadap kesehatan mental dan penting untuk mewaspadai risiko tersebut.
Perlu Anda sadar bahwa semua bentuk teknologi bisa membuat ketagihan, dan kita saat ini masih belum mengetahui efek jangka panjang media sosial terhadap perkembangan otak, kesejahteraan emosional, dan kebahagiaan.
Tidak hanya itu, waktu yang dihabiskan untuk menggunakan aplikasi tersebut seringkali menghilangkan tanggung jawab penting lainnya seperti membina hubungan, mengejar hobi, atau bahkan mengerjakan tugas di tempat kerja.
Berikut beberapa efek TikTok terhadap kesehatan mental dan emosional, seperti yang dirangkum dari laman Choosing Terapy.
TikTok dibuat berdasarkan video berdurasi pendek dan para peneliti percaya bahwa peningkatan penggunaan media sosial tersebut terkait dengan rentang perhatian yang lebih pendek.
Hal itu bisa membuat masyarakat cenderung kurang sabar dan sulit untuk terlibat dalam video berdurasi lebih lama, seperti aktivitas membaca buku, menonton film, atau berpartisipasi dalam perkuliahan di kelas.
Kondisi tersebut tentu mengkhawatirkan bagi remaja dan orang dewasa muda karena otak masih mengalami perkembangan. Konsekuensi jangka panjang dari rentang perhatian yang lebih pendek meliputi kesulitan dalam mengelola tugas, masalah pada hubungan, penundaan, dan kesehatan fisik yang lebih buruk.
Cyberbullying adalah masalah yang merajalela di semua platform media sosial termasuk TikTok. Penelitian menunjukkan bahwa 37% remaja pernah menjadi korban perundungan secara online, dan 15% remaja perempuan telah menjadi sasaran setidaknya empat jenis perilaku perundungan siber.
Meski TikTok memiliki pengaturan keamanan, sangat mudah untuk mengakses konten yang tidak pantas. Kebanyakan orang tua sama sekali tidak menyadari apa yang sedang dilihat oleh anak-anak atau remaja.
Tidak hanya itu, algoritma unik TikTok juga dapat membuat pengguna lebih cenderung melihat konten yang memengaruhi berdasarkan keingintahuan alami seseorang.
Seperti semua media sosial, TikTok dapat menjadi tempat predator mencari mangsa. TikTok secara alami mendorong kinerja dan generasi muda sering kali bersemangat untuk membagikan video mereka kepada dunia. Hal tersebut tanpa disadari dapat membuat anak-anak menjadi sasaran predator.
TikTok sempat mendapatkan kecaman karena terlibat dalam penayangan video yang mempromosikan segala hal mulai dari tindakan menyakiti diri sendiri, gangguan makanan, hinga penyalahgunaan narkoba.
Tidak hanya itu, sebagian besar video tersebut tidak dikontrol sehingga mudah bagi content creator untuk memberikan nasihat berbahaya kepada pengikutnya.
Media sosial dimaksudkan untuk menghubungkan kita, namun dampaknya jauh lebih rumit. Media sosial bisa membuat kita merasa tidak mampu, tidak aman, dan kesepian yang semuanya bisa berdampak buruk pada kesehatan mental kita.
Itu tadi deretan efek TikTok terhadap kesehatan mental dan emosional. Tetaplah bijak dan waspada.
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Justina Nur Landhiani pada 05 Feb 2024
Bagikan
Banjar Update
4 jam yang lalu