Laba Bersih Bank Permata (BNLI) Naik 28,39 Persen Sepanjang 2023

16 Februari, 2024 10:41 WIB

Penulis:Redaksi Starbanjar

ATM Bank Permata. (dok. Perseroan)

STARBANJAR – PT Bank Permata Tbk (BNLI) berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang mengesankan sepanjang tahun 2023 dengan mencapai laba bersih sebesar Rp2,58 triliun. 

Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 28,39% secara tahunan (year on year/yoy) jika dibandingkan dengan laba bersih pada tahun 2022 yang mencapai Rp2,01 triliun.

Menurut laporan keuangan Perseroan, dapat diidentifikasi bahwa kinerja positif BNLI terutama dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 9,58% yoy, mencapai Rp9,99 triliun pada tahun 2023. 

Pertumbuhan ini didukung oleh kenaikan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) sebanyak 16 basis poin (bps) hingga mencapai 4,47%. Selain itu, pendapatan berbasis komisi (fee based income) juga ikut berkontribusi dengan angkanya yang mencapai Rp1,67 triliun, sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,66 triliun.

Selain fokus pada peningkatan pendapatan, Bank Permata juga berhasil meningkatkan efisiensi bisnisnya. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) turun sebanyak 74 bps, mencapai level 81,7%. Penurunan ini menandakan peningkatan efisiensi dalam menjalankan operasional perbankan. 

Begitu juga dengan rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio/CIR) yang turun sebanyak 359 bps, menjadi 51,54% pada tahun 2023.

Di aspek profitabilitas, Bank Permata mencatatkan pertumbuhan tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) dari 1,1% pada tahun 2022 menjadi 1,34% pada tahun 2023. 

Tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) turut mengalami peningkatan dari 4,46% pada tahun sebelumnya menjadi 5,54% pada tahun 2023. 

Dari segi intermediasi, Bank Permata berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp142,19 triliun pada tahun 2023, mengalami pertumbuhan sebesar 4,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Aset bank juga mengalami kenaikan tipis sebesar 0,91% menjadi Rp257,44 triliun.

Terkait dengan kualitas aset, terdapat perbaikan yang signifikan. Rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross BNLI mengalami penurunan dari 3,13% pada tahun 2022 menjadi 2,88% pada tahun 2023. 

Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa NPL nett mengalami kenaikan dari 0,36% menjadi 0,38%. Hal ini dapat menjadi fokus perhatian bagi bank untuk memastikan kualitas aset tetap terjaga.

Pada sisi pendanaan, Bank Permata berhasil meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp188,31 triliun sepanjang tahun 2023, meskipun mengalami penurunan sebesar 3,72% secara yoy. 

Seiring dengan penurunan DPK, raupan dana murah atau current account saving account (CASA) BNLI juga mengalami penurunan sebesar 8,68% yoy menjadi Rp103,57 triliun pada tahun 2023. Walaupun demikian, BNLI masih mempertahankan porsi CASA terhadap DPK sebesar 54,99% per Desember 2023.

 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 16 Feb 2024