Local Pride
27 Juli, 2024 18:21 WIB
Penulis:Redaksi Starbanjar
STARBANJAR- Dewan Pengurus Wilayah Tutus Banjar Asli Provinsi Kalimantan Selatan (DPW Tabas Kalsel) menggelar Festival Kuntau Banjar Se-Kalimantan, untuk memperebutkan Trophy dan Medali Acil Odah, Sabtu 27 Juli 2024.
Kegiatan ini sekaligus pelantikan pengurus DPW Tabas Se-Kalimantan Selatan yang diselenggarakan di Gedung Sultan Suriansyah, Banjarmasin.
Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor diwakili Asisten Administrasi Umum Setda Prov Kalsel, Ahmad Bagiawan membuka langsung kegiatan ini.
“Kita bangga Kalimantan Selatan menjadi tuan rumah Festival Kuntau se-Kalimantan ini yang mana kita pesertanya berasal dari Kalimantan Tengah, Timur, Barat dan Utara,” ucapnya.
Lalu, kegiatan pelantikan lembaga Swadaya masyarakat berupa lembaga adat yaitu lembaga adat Tabas yang dilantik oleh seluruh pengurus DPW.
“Ini suatu kebanggaan, yang jelas pemerintah Kalimantan Selatan mendukung penuh kegiatan ini dan siap memfasilitasi jika tahun depan masih ada event seperti ini baik itu fasilitas tempat ataupun yang lainnya sehingga kemajuan Banua kita yang menjadi cita-cita paman Birin yaitu kalsel maju salah satu nya di budaya ini,” ujarnya.
Ahmad juga menyebut, mungkin banyak yang belum mengenal budaya ini karena seni budaya Kuntau ini terletak di bagian wilayah pinggiran atau di wilayah pedalaman.
“Kalo di daerah perkotaan sudah jarang terlihat tapi di daerah Hulu Sungai itu di acara pernikahan seni Kuntau ini sering ditampilkan,” imbuh Ahmad.
Sementara itu, Ketua Umum DPW Tabas Kalsel, M. Khairan Noor Effendy mengatakan tujuan utama mereka mengadakan pentas seni budaya ini adalah mengangkat kembali seni budaya Banjar.
“Inilah salah satu kerja nyata kami Tabas untuk mengangkat budaya Banjar salah satunya Kuntau yaitu dengan mengadakan Festival Kuntau se Kalimantan,” tuturnya.
Effendy berharap dengan adanya Festival ini, dapat merangsang minat masyarakat untuk kembali menghidupkan seni budaya Kalsel yang asli.
“Selama ini kami perhatikan dan kami amati budaya Kuntau ini semakin dilupakan semakin mengecil semakin akan hilang, untuk mencegah hal tersebut maka inilah yang kami lakukan untuk mencoba kembali menimbulkan dan mengangkat kembali budaya tradisional Kalsel,” tandasnya.
Bagikan