Ilustrasi sayuran yang mengandung flavonoid.
Banjar Update

Makin Banyak Makan Flavonoid, Makin Panjang Umur? Riset Ungkap Faktanya

  • Menurut Dr. Nicola Bondonno, orang yang mengkonsumsi flavonoid tinggi cenderung hidup lebih lama dan memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit kronis utama seperti demensia, diabetes, atau penyakit jantung.
Banjar Update
Redaksi Daerah

Redaksi Daerah

Author

JAKARTA – Seiring bertambahnya usia, banyak orang lebih menaruh perhatian pada produk skincare, suplemen, atau berbagai terapi anti-aging.

Namun, riset terbaru menunjukkan bahwa kunci untuk menua dengan sehat sebenarnya jauh lebih sederhana: meningkatkan konsumsi makanan yang kaya flavonoid, yaitu senyawa alami yang banyak ditemukan dalam buah, sayuran, serta berbagai tanaman.

Penelitian tersebut mengungkap bahwa pola makan yang sarat dengan senyawa tumbuhan kuat ini dapat membantu menjaga tubuh tetap bugar dan pikiran tetap tajam seiring proses penuaan.

“Temuan ini menekankan bahwa perubahan sederhana bisa berdampak besar pada kualitas hidup dan membantu proses penuaan yang sehat,” ujar Dr. Eric Rimm, profesor di Harvard T.H. Chan School of Public Health, dilansir dari New York Post.

Flavonoid adalah senyawa alami yang terdapat dalam buah-buahan, sayuran, dan berbagai tanaman lainnya. Menurut Cleveland Clinic, flavonoid memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk mengurangi peradangan di otak, mendukung kesehatan pembuluh darah, dan membantu menjaga massa otot rangka.

“Dari penelitian sebelumnya, diketahui bahwa orang dengan asupan flavonoid yang lebih tinggi cenderung hidup lebih lama dan memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit kronis utama seperti demensia, diabetes, atau penyakit jantung,” ujar Dr. Nicola Bondonno, peneliti di Edith Cowan University sekaligus penulis studi tersebut.

“Penelitian kami menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak flavonoid cenderung mengalami proses penuaan yang lebih baik,” tambahnya.

Dalam penelitian ini, para peneliti melibatkan 62.743 wanita dan 23.687 pria selama 24 tahun.

Hasilnya menunjukkan bahwa wanita dengan asupan flavonoid tertinggi memiliki risiko 15% lebih rendah terhadap kelemahan fisik, 12% lebih rendah terhadap gangguan fungsi fisik, dan 12% lebih rendah terhadap kesehatan mental yang buruk dibandingkan wanita dengan asupan flavonoid terendah.

Meski hasilnya tidak sekuat pada pria, asupan flavonoid yang lebih tinggi tetap dikaitkan dengan kesehatan mental yang lebih baik.

Menurut Dr. Aedin Cassidy, peneliti di Queens University Belfast sekaligus penulis senior studi ini, rutin mengonsumsi makanan dan minuman kaya flavonoid dapat membantu mengurangi risiko tubuh melemah, penurunan fisik, dan masalah kesehatan mental seiring bertambahnya usia.

Kabar baiknya, flavonoid mudah ditemukan dalam makanan sehari-hari. Beberapa sumber terbaik antara lain blueberry, strawberry, blackberry, apel, anggur, ceri, dan jeruk. Selain itu dalam sayuran bawang, kale, seledri, wortel, brokoli, dan kedelai mengandung flavonoid.

Yang lebih menarik lagi, teh, wine merah, dan cokelat hitam juga mengandung flavonoid dalam jumlah yang baik. Dr. Rimm mengatakan, peningkatan konsumsi flavonoid, meski sedikit, sudah bisa memberikan efek positif.

“Peserta yang meningkatkan konsumsi makanan kaya flavonoid hingga tiga porsi per hari memiliki risiko lebih rendah terhadap penuaan tidak sehat, termasuk penurunan fisik dan kesehatan mental,” jelasnya.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Distika Safara Setianda pada 29 Nov 2025 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 01 Des 2025