Aktivitas UMKM klaster roti di Desa  Mijen, Kudus, beberapa waktu lalu.
Ekonomi dan Bisnis

Mantap! BRI Telah Berkontribusi 65,4% Inklusi Keuangan Indonesia

  • STARBANJAR – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) berkontribusi 65,4% terhadap inklusi keuangan tanah air. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kontribusi BRI setara 107,5 juta nasabah (65,4%) dari 85,10% inklusi keuangan Indonesia.
Ekonomi dan Bisnis
Ahmad Husaini

Ahmad Husaini

Author

STARBANJAR – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) berkontribusi 65,4% terhadap inklusi keuangan tanah air. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kontribusi BRI setara 107,5 juta nasabah (65,4%) dari 85,10% inklusi keuangan Indonesia.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan target inklusi keuangan hingga 2024 mencapai 90%, dan BRI menargetkan berkontribusi hingga 70% di antaranya. BRI pun menargetkan untuk menjadi Champion of Financial Inclusion pada 2025.

“Tentunya kalau kita mau terus mengangkat UMKM ini betul-betul jadi kontributor perekonomian kita, maka kita harus membangun kapabilitas di sektor tersebut. Kapabilitas empowerment, pemberdayaan,” kata Supari dalam keterangan resminya, Sabtu (25/3/2023).

Supari menyebutkan, peningkatan kapabilitas pemberdayaan tak hanya sekadar akses pasar secara digital, setidaknya ada tiga tahap yang harus diperhatikan, yakni pertama adalah literasi dasar yang di dalamnya mencakup inklusi keuangan dan manajemen keuangan dasar.

“Mengajarkan orang untuk menyisihkan uang menabung saja itu masih berat sekarang. Bahkan di kelompok-kelompok tertentu, ultra mikro misalkan, menabung itu adalah sebuah prestasi. Jadi harus kasih hadiah, gitu kira-kira didorong,” terangnya.

Kedua adalah mendesain literasi bisnis. Dalam hal ini melalui peningkatan kapasitas manajerial, membangun legalitas atau kepatuhan, mengembangkan budaya inovasi, membentuk pemahaman industri dan pasar, hingga membentuk kepemimpinan dan pola pikir jangka panjang untuk meningkatkan skala usaha.

Ketiga adalah literasi digital kepada UMKM dengan tujuan go digital, go modern, dan go global. Kemudian dalam peningkatan kapabilitas pemberdayaan perlu juga kapabilitas pembiayaan. BRI dalam hal ini menjadikan pembiayaan bagian dari pemberdayaan.

“Oleh karena itu kita mencoba membangun sebuah desain pembiayaan dari mulai yang paling rentan dengan bantuan uang. Kebetulan kami (BRI) sering menyalurkan program-program pemerintah, seperti penyaluran bantuan cash sampai dengan yang komersial kita bangun,” lanjut Supari. 

Berikutnya adalah kebutuhan channel yang makin beragam yang diakomodasi oleh BRI ke dalam berbagai kategori usaha seperti Rumah BUMN, Inkubasi Universitas, desa brilian, linkumkm, juga PNM mekaar. Diiringi dengan kapabilitas IT yang mengintegrasikan seluruh layanan dan kapabilitas kolaborasi.

Capai Inklusi Keuangan Berkualitas

Satu hal paling krusial dalam peningkatan kapabilitas pemberdayaan itu adalah inklusi keuangan yang berkualitas demi mencapai kemakmuran. Terhitung sampai awal 2023 ini, BRI telah berkontribusi sebanyak 65,4% (107,5 juta nasabah) dari 85,10% inklusi keuangan Indonesia berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Adapun target pemerintah untuk 2024 mendatang, inklusi keuangan Indonesia mencapai 90%, dan BRI menargetkan berkontribusi hingga 70% di antaranya. Dari sini, BRI memandang target prestasi pada 2025 untuk menjadi Champion of Financial Inclusion.

“Inklusi adalah kemakmuran maka kami diberikan penugasan (oleh pemerintah) untuk mengakselerasi inklusi keuangan. Maka visi kami sangat jelas kami sampai kapanpun akan ke UMKM dengan porsi terbesar UMKM, khususnya di mikro dan ultra mikro,” imbuh Supari.