Ekonomi dan Bisnis

Melesat 105 Persen, Antam Bukukan Laba Bersih Rp3,82 Triliun di 2022

  • STARBANJAR - Emiten BUMN PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan laba bersih Rp3,82 triliun di tahun 2022. Laba Antam tumbuh hingga 105 persen dari tahun sebelumnya Rp1,86 triliun.
Ekonomi dan Bisnis
Ahmad Husaini

Ahmad Husaini

Author

STARBANJAR - Emiten BUMN PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan laba bersih Rp3,82 triliun di tahun 2022. Laba Antam tumbuh hingga 105 persen dari tahun sebelumnya Rp1,86 triliun.

Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie mengatakan penjualan Perseroan juga tercatat naik 19,46 persen menjadi Rp 45,93 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp 38,44 triliun. 

"Capaian pertumbuhan tersebut didukung oleh upaya perseroan untuk mengoptimalkan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama berbasis nikel, emas, dan bauksit di tengah pemulihan kondisi ekonomi global serta outlook positif komoditas logam dasar dan logam mulia di sepanjang tahun 2022 lalu," ucap Syarif dalam keterangan tertulis dikutip, Senin (27/3/2023).

Berdasarkan jenis produknya, penjualan emas tercatat sebesar Rp 31,62 triliun, penjualan feronikel sebesar Rp 6,85 triliun, penjualan bijih nikel sebesar Rp 5,16 triliun, penjualan alumina sebesar Rp 1,31 triliun, penjualan bijih bauksit sebesar Rp 618,48 miliar, penjualan perak sebesar Rp 120,34 miliar, dan penjualan logam lainnya sebesar Rp 265 juta. 

Sementara, dari segmen jasa, pendapatan pemurnian logam mulia dan jasa lainnya tercatat sebesar Rp 229,08 miliar.

“Optimalisasi tingkat produksi dan penjualan komoditas utama ANTM mendukung capaian EBITDA yang mencapai Rp7,35 triliun, naik 29 persen dari tahun 2021 yang sebesar Rp5,71 triliun,” kata dia.

Syarif menambahkan, pertumbuhan laba bersih Perseroan ikut mengerek laba per saham dasar ANTM pada 2022 menjadi Rp159 per saham, naik dari tahun sebelumnya Rp77,47 per saham.

Sepanjang tahun 2022, ANTM mampu memperkuat struktur keuangan yang tercermin dari nilai ekuitas konsolidasian perseroan yang tercatat sebesar Rp23,71 triliun, naik 14 persen dari sebelumnya Rp20,84 triliun. 

Sementara itu, total liabilitas ANTM tahun lalu tercatat sebesar Rp9,93 triliun, atau turun 18 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp12,08 triliun.

“Penurunan tingkat liabilitas konsolidasian pada 2022 didukung oleh kemampuan perseroan untuk menurunkan tingkat pinjaman berbunga atau interest bearing debt,” tuturnya.

Dia merinci, bentuk pinjaman tersebut terdiri atas pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman investasi menjadi sebesar Rp3,01 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp5,87 triliun.

Per Desember 2022, total nilai aset perseroan tercatat sebesar Rp 33,64 triliun, naik 2 persen dari posisi akhir Desember 2021 yang sebesar Rp 32,92 triliun.