Banjar Update
06 Desember, 2024 15:07 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA – Tampaknya hampir semua orang kini menyukai mengonsumsi mie instan. Salah satu mie instan yang disukai oleh banyak orang di dunia adalah Indomie.
Indomie diproduksi oleh Indofood, pelopor mi instan di Indonesia juga dikenal sebagai salah satu produsen mi instan terbesar di dunia. Produk ini menawarkan beragam varian rasa, mulai dari sup klasik seperti Ayam, Sayur, dan Kari Ayam, hingga varian paling ikonik, Indomie Mi Goreng.
Dilansir dari laman resmi Indomie, Indomie telah tersedia di lebih dari 100 negara, termasuk Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Kanada, serta berbagai wilayah di Asia, Afrika, Eropa, dan Timur Tengah. Dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 19 miliar bungkus, Indomie berhasil menjadi favorit di seluruh penjuru dunia.
Mi instan pertama kali diperkenalkan dan dipasarkan di Jepang pada tahun 1958. Dengan kepraktisannya dan cita rasanya yang lezat, mi instan cepat diterima dan disukai oleh masyarakat Jepang. Popularitasnya kemudian menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
Merek mi instan Indomie pertama kali diluncurkan pada tahun 1972 dengan rasa Indomie Ayam. Pada tahun 1982, Indomie meluncurkan Mi Goreng, varian mi kering pertama yang dikonsumsi tanpa kuah, terinspirasi dari hidangan mi goreng tradisional Indonesia.
Mi Goreng Indomie dengan cepat meraih popularitas besar dan menembus pasar mi instan. Sejak itu, Indomie telah menjadi merek rumah tangga yang sangat terkenal di Indonesia dan menguasai sebagian besar pangsa pasar mi instan di negara tersebut.
Kelezatan Indomie tidak hanya diakui di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Dengan berbagai varian rasa yang ditawarkan, Indomie berhasil memenuhi selera beragam konsumennya. Terkait dengan kelezatannya yang luar biasa, lantas siapa sosok dibalik peracik bumbu Indomie?
Nunuk Nuraini merupakan lulusan Program Studi Teknologi Pangan di Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP), Universitas Padjadjaran. Bergabung dengan Indofood, ia bertanggung jawab meracik bumbu untuk mi instan yang kini terkenal di seluruh dunia.
Diketahui hampir 30 tahun ia bekerja di divisi Mi Instan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Nunuk menjabat sebagai Flavor Development Manager di Indofood, mendedikasikan dirinya untuk pengembangan cita rasa produk.
Nunuk lebih suka menggunakan bahan-bahan alami dan tradisional dalam setiap resepnya. Setelah melalui proses uji coba yang panjang, ia berhasil mengembangkan bumbu yang kini menjadi keunikan dari Indomie. Berkat racikannya, Indomie berhasil menjadi salah satu mi instan yang paling digemari oleh masyarakat Indonesia.
Berbagai varian rasa Indomie, seperti soto, rendang, hingga mi goreng, merupakan hasil inovasi dan kerja keras Nunuk yang terus berinovasi menciptakan cita rasa baru. Meski peran besarnya seringkali tidak banyak diketahui, dedikasinya telah menjadikan Indomie sebagai ikon kuliner Indonesia.
Kelezatan bumbu Indomie menjadi warisan nyata dari kreativitas dan kerja keras Nunuk Nuraini, yang hingga kini dinikmati oleh jutaan orang di seluruh dunia. Keberhasilan Indomie tidak lepas dari peran besar Nunuk Nuraini. Kecintaan masyarakat Indonesia terhadap mi instan ini merupakan bukti nyata dari keahlian beliau dalam meracik bumbu yang lezat dan bervariasi.
Melalui dedikasi dan keterampilannya, Nunuk telah menciptakan sesuatu yang lebih dari sekadar makanan sehari-hari, melainkan juga menjadi bagian penting dari budaya kuliner Indonesia yang terkenal di seluruh dunia.
Pada Rabu, 27 Januari 2021, sosok yang berperan besar dalam menciptakan puluhan varian Indomie yang lezat ini telah meninggal dunia. Nunuk Nuraini wafat di usia 59 tahun. Kepergiannya mendapat banyak ucapan belasungkawa dari netizen, yang menyebutnya sebagai “Mother of Indomie” di media sosial.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 30 Nov 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 06 Des 2024
Bagikan