Banjar Update
12 Juli, 2023 20:20 WIB
Penulis:M Rahim Arza
Editor:Ahmad Husaini
SEORANG aktivis muda, Muhammad Rizkan Fadhiil menjadi kandidat terkuat dalam bursa pemilihan Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Tapin, Periode 2023-2026.
Ia akrab disapa Bung Rizkan, nama lapangannya yang kerap berjibaku dalam menyuarakan isu kemanusiaan, serta kebijakan sosial-politik. Sepantasnya, pria kelahiran 30 Desember 1994 ini pun mendapatkan suara terbanyak dalam polling yang dibuat kalangan muda Tapin.
Dari sebanyak 1.092 pemilih telah menunjukkan sang aktivis, Bung Rizkan memperoleh dukungan dengan jumlah 490 suara atau 44,9 persen. Sementara pesaingnya kalah unggul, yakni Heigel (39,5 persen), Syaranobi (8,6 peren), Munawar (1,9 persen), Fahrin (1,6 persen), Akmal (1,6 persen), A. Syarif (0,8 persen), Riyadi (0,6 persen), Yogi (0,4 persen) dan Masjuani (0,2 persen).
Dalam situasi politik kepemudaan, Rizkan telah melakukan upaya dalam mempertahankan suara-suara itu agar tetap terealisasikan dalam pemilihan tersebut. Lantas, seorang pemuda dengan se-gudang prestasi akademik dan pengalaman organisasi ini pun mengaku bersabar menunggu kabar dari pihak panitia yang belum membuka pendaftaran Bakal Calon Ketua KNPI Tapin.
"Saya siap maju, meskipun sampai saat ini dari panitia belum membuka pendaftaran Bakal Calon Ketua KNPI Tapin," ungkap Bung Rizkan kepada Starbanjar, pada Kamis (13/7/2023) dini hari.
Ditanya terkait 'nahkoda" KNPI Tapin pada 2016-2019 dan terulang di periode 2019-2023 yang terpilih secara aklamasi. Rizkan menanggapi, hal tersebut menggambarkan krisis sosok calon pemimpin muda untuk Kabupaten Tapin.
Sebab itu, Rizkan menegaskan bahwa apabila dibuka pendaftaran yang diatur secara sehat dan adil. Maka, menurutnya dapat memberikan ruang bagi pemuda dan bisa menjadi filterasi untuk melahirkan calon pemimpin muda Tapin yang berkualitas di masa depan.
Sehingga, Rizkan berpandangan bahwa untuk periode 2023-2026 ini jangan sampai terjadi lagi aklamasi serupa. Terkait debat kandidat antarcalon, kata dia, harus dimunculkan dan diuji oleh pemuda pada Musyawarah Daerah (MUSDA) nanti.
"Sangat baik jika di Musda terdiri dari beberapa calon, dan di sana pikiran calon diuji oleh pemuda yang hadir, kalau bisa undangan terbuka untuk seluruh pemuda dan dihadirkan mantan ketua umum sebelumnya sebagai panelis debat," tegas Rizkan.
Gagasan Bung Rizkan untuk Tapin
Menunggu musyawarah daerah (Musda) ke XV pada Juli nanti, Rizkan mengaku sudah mempersiapkan diri untuk bertarung dalam kancah bergengsi kepemudaan tersebut. Dalam kesempatan itu, dia memohon restu kepada seluruh pemuda Tapin untuk bertarung dalam pemilihan bakal calon ketua nantinya.
“Sebagai induk organisasi kepemudaan di Kabupaten Tapin, tentunya memiliki tanggungjawab besar terhadap pengembangan pemuda. Dari hal itu, ijinkan saya dengan segala kerendahan hati, maka meminta izin kepada seluruh pemuda untuk maju di pemilihan Ketua KNPI Kabupaten Tapin," ungkap Rizkan, dengan penuh.
Dalam gagasannya, Rizkan ingin menjadikan KNPI sebagai katalisator organisasi kepemudaan yang progresif, kolaboratif dan aspiratif berbasis gerakan kerakyatan menuju Tapin sebagai kabupaten para pemuda. Dalam penuh harap, dia membawa anak muda Tapin dalam menyongsong masa depan melalui berbagai konsep yang diusungnya tersebut.
"Ingin saya, nanti Banua (Tapin) ini akan harum dengan pemuda yang siap mengabdi untuk daerah dan bangsa, terlebih menjadikannya untuk berprestasi, berkualitas, sinergi dan siap menjadi kader terbaik masa depan,” kata lelaki berperawakan kecil, sangat bersahaja itu.
Rizkan pun telah mewakafkan dirinya sepenuh hati untuk Tapin, sehingga ke depan keberadaan KNPI harus dipastikan benar-benar dirasakan secara khusus untuk pemuda dan secara umum untuk masyarakat.
"Hal ini jelas dan pasti, karena pemuda adalah ahli waris serta penerus cita-cita daerah dalam pengabdian dan menjadi sumberdaya yang baik untuk melanjutkan dan melaksanakan cita–cita bangsa dengan panggilan sejarah dan mewujudkan tanggungjawabnya,” papar dia.
Dalam konsepsi pikiran, Rizkan ingin mempersembahkan sebesar-besarnya untuk pemuda di Kabupaten Tapin dengan maksud baik menghibahkan diri untuk pemuda melalui KNPI Kabupaten Tapin.
"Semoga maksud baik ini di ridhoi Allah SWT, sang pemilik langit dan bumi serta mendapatkan restu seluruh pemuda di Kabupaten Tapin.”
Pemuda di Mata Rizkan
Rizkan memandang, organisasi itu sangat penting karena menjadi sebuah arena ideal untuk mengembangkan atau melatih kepemimpinan, baik dalam segi mengatur waktu, memperluas jaringan, mengasah kemampuan sosial dan penyelesaian masalah dan lainnya.
Lalu, Rizkan menyebut organisasi itu sebagai tempat pengabdian. Karena, baginya hidup itu bertujuan pada aspek pengabdian.
"Secara umum, kita memberikan pengabdian di mana pun dan kapan pun sedangkan secara khusus, yang harus dirasakan secara zohir yakni di mana kaki berpijak," katanya.
Pengabdian itu, Rizkan mengungkapkan melalui potensi diri manusia yang terus dikembangkan. Dalam artinya, semua manusia punya jalan pengabdian masing-masing dan utamanya pengabdian bermuara pada sang pemberi hidup yakni Tuhan.
Menurutnya, pemuda hari ini pemimpin masa depan yang harus membumikan budaya proses. Tentunya, generasi muda sedang bertumbuh mencari identitasnya dan generasi sebelumnya, harus menjadi penerjemah yang baik secara teoritik dan praktik dalam memahami realitas yang cenderung anomalis.
"Proses adalah prasyarat dalam kehidupan untuk mendapatkan sesuatu. Ketika seseorang bermental pragmatis dan phobia terhadap proses, maka berbahaya akan menenggelamkan bangsa pada kemunduran," ujarnya.
Dalam hal itu, Rizkan mengajak kita untuk merefleksikan pikiran dalam melihat harapan untuk arah gerakan pemuda di Kabupaten Tapin. Saat momentum Sumpah Pemuda pada tahun yang lalu, dia mengingat salah satu tokoh masyarakat Kabupaten Tapin yang menarik untuk diserap sebuah pemikirannya.
Ketua DPRD Tapin, H Yamani di hari bersejarah Sumpah Pemuda pada 28 Oktober lalu mengatakan bahwa peranan pemuda yang berkualitas di Bumi Ruhui Rahayu sangat penting untuk meregenerasi kepemimpinan.
"Pemuda adalah cikal bakal penerima tongkat estafet kepemimpinan, baik di daerah maupun nasional," ujarnya kepada awak media.
Saat itu, Yamani menilai pemuda di Tapin sangat bagus dan produktif. Dia meminta agar para pemuda untuk tetap semangat dalam menuntut ilmu, baik pendidikan agama atau pendidikan umum.
"Hindari pergaulan bebas, narkoba dan miras agar nantinya bisa jadi penerus yang baik yang berkualitas untuk memimpin Tapin ke depannya," ungkap Yamani, berpesan.
Sepak Terjang, Mengenal Sosok Kepemimpinan Rizkan
Segudang pengalaman dalam berorganisasi dan torehan prestasi, Rizkan tercatat dari sebelum kuliah sampai hari ini sebagai Mahasiswa Studi S2 Hukum Keluarga di Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin.
Anak ketiga dari pasangan H Rasul Akbar dan Hj Khairiah (Almh), serta memiliki saudara kembar yakni M Razkan Fadhiil itu banyak aktif di berbagai organisasi di Kalimantan Selatan.
Rizkan sebagai alumni Pondok Darul Hijrah. Pengalamannya, ia terlibat sebagai pendiri atau pelopor pada lima organisasi, yaitu Ikatan Keluarga Pondok Darul Hijrah (IKPDH) UIN Antasari, UKM Kepemimpinan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (KM-FEBI), Gerakan Lestari Seni Budaya Tapin (Gelas Budaya), UKM Forum Kajian Hukum & Ilmiah (FKHI) dan Forum Literasi Tapin.
Dalam mengasah jiwa kepemimpinan diusia muda, Rizkan pernah menjabat sebagai Ketua Umum UKM ASRI, Ketua Umum HMJ Hukum Keluarga, Ketua BEM Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FEBI) di UIN Antasari Banjarmasin.
Dua tahun lalu, Rizkan merintis sebuah organisasi kesenian yang bernama Gelas Budaya Tapin. Selama menjadi ketua, ia banyak menemui berbagai tantangan dalam menghidupi dan mengembangkan sebuah wadah seni, hingga sampai didengar pemerintah daerah. Hebatnya lagi, dia juga pernah menjadi Ketua Pemuda Muslimin Indonesia (PMI) Kabupaten Tapin.
Rizkan juga tercatat pernah sebagai koordinator Teater Sanggar Kereta (Fakultas Syariah), Sekretaris PUMA BORNEO, Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), DPW Forum Mahasiswa Hukum Islam Indonesia, dan Ketua Bidang Hubungan antar Lembaga Studi Ilmu Sosial Kerakyatan (LSISK). Selain itu, dia juag bagian anggota Badan Ansor Anti Narkoba PC GP Ansor Kota Banjarmasin, Sekretaris Umum KAHMI Tapin dan Pembina Forum OSIS Kabupaten Tapin.
Dengan banyaknya pengalaman, Rizkan pernah menoreh prestasi dalam juara satu lomba orasi ilmiah tingkat FEBI UIN Antasari Banjarmasin. Sebagai perwakilan fakultas, dia pun akhirnya juga menjuarai peringkat pertama dalam lomba orasi ilmiah tingkat UIN Antasari Banjarmasin.
Tak hanya itu, Rizkan pernah juara satu lomba bidang Karya Tulis Ilmiah (KTI) Al-Quran MTQ tingkat Kota Banjarbaru, yang berlanjut menjadi juara harapan III lomba KTI Al-Quran MTQ tingkat Provinsi Kalimantan Selatan di Balangan dan juara harapan satu lomba karya tulis ilmiah Al-Quran MTQ tingkat Provinsi Kalimantan Selatan di Barabai.
Diakhir, Rizkan berpandangan bahwa pemuda akan selalu menjadi tulang punggung pergerakan perubahan disetiap perjalanan bangsa Indonesia, terlebih khusus Kalimantan Selatan. Dalam perjalanannya, dia melihat akan terus menerus ada perubahan yang menggantikan seorang pemimpin.
Baginya, penerus selalu lahir untuk melanjutkan dengan pergerakan yang beragam, namun tetap dengan apa yang disampaikan oleh Tan Malaka.
"Yaitu idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki pemuda bukan dengan kekenyangan, kenyamanan dan keamanan," pungkasnya.
Bagikan
Banjar Update
dalam 2 jam