Banjar Update
01 Oktober, 2024 10:36 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - Sejak boneka Labubu mengalami lonjakan popularitas termasuk karena ikut dipopulerkan oleh Lisa BLACKPINK, Pop Mart akhir-akhir ini juga semakin ramai dibahas. Awal April tahun ini, idola K-pop tersebut mengunggah video dirinya di Instagram story-nya sambil memeluk boneka tersebut.
Sebenarnya apa itu Pop Mart dan bagaimana perusahaan ini semakin populer? Dikutip dari laman resminya www.popmart.com, Pop Mart adalah toko mainan yang menjadi surga bagi anak-anak baik anak perempuan maupun laki-laki. Pop Mart dikenal untuk menjual mainan designer yang dapat dikoleksi, sering dijual dalam format kotak buta (blind box).
Salah satu yang membuat Pop Mart disukai banyak orang adalah desainnya yang menarik dan unik. Salah satu alasannya karena perusahaan ini melibatkan banyak seniman di dunia untuk membuat berbagai permainan.
Saat ini brand asal Amerika Serikat ini tidak hanya sebagai toko mainan bisa tetapi tetapi juga komunitas global bagi para pecinta budaya pop dan karakter menggemaskan.
Pop Mart adalah brand asal Amerika yang produk utamanya adalah berbagai mainan unik dan menarik yang cocok untuk anak-anak maupun orang dewasa.
Hal tersebut tidak lepas dari misi utama mereka yang ingin membawa kegembiraan ke seluruh dunia melalui mainan desainer dan juga toko ritel, taman rekreasi serta berbagai hiburan yang sifatnya digital.
Pop Mart memiliki lebih dari 500 toko di 30 negara dan wilayah, lebih dari 2.300 ROBOSHOP dan e-commerce. Beberapa karakter yang dijual, seperti Molly, Dimoo, Skullpanda, The Monsters, Hirono, Labubu dan banyak lagi.
Berdasarkan laman Forbes, pendiri sekaligus CEO Pop Mart adalah Wang Ning dengan total kekayaan bersih dan real sebesar US$4,6 miliar atau Rp69,5 triliun (kurs Rp15.124 per dolar) per Senin, 30 September 2024. Wang Ning menempati posisi 771 orang terkaya di dunia saat ini.
Wang Ning lahir Lahir di provinsi Henan, dan kemudian lulus dengan gelar periklanan dari Universitas Zhengzhou pada tahun 2009. Setelah menghabiskan satu tahun bekerja di Sina Corporation, perusahaan media digital yang memiliki Weibo, Wang Ning memutuskan ingin mendirikan bisnisnya sendiri.
Kemudian pada tahun 2010, Wang Ning membuka toko Pop Mart pertama di Zhongguancun, Beijing. Dia membuka toko mainan di tengah pusat teknologi yang sering disebut sebagai lembah silikon Tiongkok.
Pop Mart, perusahaan rintisan Wang Ning didirikan pada 2010 menjual patung-patung kecil seharga US$8 atau Rp120 ribu dan telah go publik pada 2020 lalu di Hong Kong.
Pop Mart juga menjual ke pasar luar negeri seperti Eropa, Asia Tenggara, dan AS.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 30 Sep 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 01 Okt 2024
Bagikan
Banjar Update
dalam 5 jam