
Menteri BUMN Erick Thohir Ungkap 9 Pekerjaan yang Paling Dicari hingga 2024
- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir dalam Kuliah Umum Kebangsaan Kerja Besar untuk Indonesia Maju di Universitas Pen
Ekonomi dan Bisnis
STARBANJAR- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir dalam Kuliah Umum Kebangsaan Kerja Besar untuk Indonesia Maju di Universitas Pendidikan Indonesia beberapa waktu lalu, mengatakan pemerintah Republik Indonesia menargetkan ketersedian 17 juta tenaga kerja talenta digital pada tahun 2024 seiring dengan upaya untuk mendorong transformasi ekonomi digital.
Ia menyebut setidaknya ada 9 jenis pekerjaan yang paling dicari di masa depan sebagai dampak dari digitalisasi yang beririsan di berbagai sektor.
Berikut 9 pekerjaan yang paling dibutuhkan hingga tahun 2024:
- 1. Data scientist dan analyst
- 2. Ahli kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI)
- 3. Pengembang perangkat lunak (software) dan game
- 4. Analis big data
- 5. Pengembang blockchain
- 6. Peneliti market
- 7. Spesialis pemasaran digital
- 8. Pengembang bioteknologi
- 9. Kreator konten
Sementara itu, ada juga sembilan jenis pekerjaan yang diprediksi akan hilang di tahun 2030, dan daftarnya bisa dilihat di sini.
Erick menjelaskan, dari hasil studi di Amerika Serikat, Jerman, dan Australia, diungkapkan bahwa akan lebih banyak pekerjaan yang hilang dibandingkan yang tumbuh karena faktor digitalisasi.
"Di Amerika saja akan hilang 6,1 juta. Nah, inilah kenapa saya juga galau. Kalau kita hanya penonton. Ini bukan eranya kita jadi penonton," ujar Erick dikutip dari video yang diunggah di kanal YouTube TVUPI Digital, Jumat, 1 Juli 2022.
Erick menambahkan, ke depannya, segala aspek kehidupan akan beririsan dengan teknologi, dan seluruh masyarakat dunia akan memasuki era yang berbeda di mana teknologi menjadi dominan.
Untuk diketahui, dalam laporan "The Future of Jobs 2020" yang dirilis oleh World Economic Forum, pandemi COVID-19 menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan disrupsi pada dunia kerja.
Pandemi COVID-19 telah mendorong digitalisasi untuk berbagai sektor dan hal itu pun mendorong perubahan pola kerja industri.
Pada gilirannya, di masa nanti akan ada banyak pekerjaan yang digantikan oleh teknologi. Namun, di sisi lain, akan ada banyak juga jenis pekerjaan baru yang tumbuh karena dorongan digitalisasi. (*)