
Menyesap Manisnya Bisnis Kopi Lokal Kalimantan
Bisnis pengolahan biji kopi lokal mulai mendapatkan tempat di Kalimantan Selatan. Sebagai bukti, varian kopi khas Banua kini tumbuh subur dan tak kalah saing, menjadi dagangan utama di kedai-kedai Kota Banjarmasin dan sekitarnya.
Ekonomi dan Bisnis
Bisnis pengolahan biji kopi lokal mulai mendapatkan tempat di Kalimantan Selatan. Sebagai bukti, varian kopi khas Banua kini tumbuh subur dan tak kalah saing, menjadi dagangan utama di kedai-kedai Kota Banjarmasin dan sekitarnya.
***
Salah satu dari mereka yang mengembangkan bisnis ini adalah Dwie Putra Kurniawan. Owner kedai Biji Kopi Borneo ini menjadikan kopi khas daerah menjadi sajian utama pada daftar menu, ketimbang varian kopi populer lainnya.
Kata Dwie, dua jenis kopi yang mulai naik daun adalah Robusta Aranio dan Liberika Bati-Bati. Ia mengembangkan langsung varian ini langsung dari kebunnya yang terletak di Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar.
Lantaran suplai didapat dengan mudah, ia pun menjadi komoditas utama di kedai untuk dua jenis ini. "Hasilnya, kopi lokal mulai dilirik kawan-kawan. Itu menunjukkan kopi lokal tak potensial ketimbang kopi jenis lainnya," ujar Dwie. Sekadar diketahui, ia menjual dengan segelas kopi dengan rentang harga 5-12 ribu rupiah, tergantung cara pengolahannya.
Meski terbilang murah, ia mengaku jumlah pemesannya cukup banyak. Selain itu, Dwie juga menjual biji kopi bagi pelanggan yang ingin membuat minuman ini langsung dari rumah.
Ia juga menyebut bisnis ini begitu menjanjikan karena ditopang budaya minum kopi kini sudah merambah banyak kalangan. Dibungkus dengan konsep lokal, maka jadilah banyak yang tertarik menyesap minuman khas daerah ini.
"Kopi pertama kali ditemukan hingga sekarang meningkat terus (permintaan) konsumsinya," ujar dia.
Tantangan ke depan, Dwie menyebut masalah yang harus diselesaikan adalah penyediaan stok kopi dari petani-petani yang belum maksimal. "Kita harus membangun industri kopi dari hulunya untuk menyuplai persediaan untuk memenuhi tuntutan ekspor yang tidak kita penuhi, kalau sudah industri hilirnya sudah bagus," pungkas Dwi.