
Meski Ekspor Kalsel Menurun, Neraca Keuangan Tetap Surplus
STARBANJAR - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan melaporkan neraca perdagangan Juli 2020 mengalami surplus sebesar 305,62 juta US Dolar.
Ekonomi dan Bisnis
STARBANJAR - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan melaporkan neraca perdagangan Juli 2020 mengalami surplus sebesar 305,62 juta US Dolar.
Kepala BPS Kalsel Moh Edy Mahmud mengatakan nilai ekspor nilai ekspor Kalsel bulan Juli 2020 mencapai 343,73 juta US dolar atau turun 11,18 persen dibanding ekspor bulan Juni 2020 yang mencapai 387,01 juta US Dolar.
Nilai impor Kalimantan Selatan bulan Juli 2020 sebesar 38,11 juta US Dolar atau naik sebesar 18,51 persen dibanding impor bulan Juni 2020 yang mencapai US$32,16 juta.
"Ekspor bulan Juli 2020 turun sebesar 36,73 persen jika dibandingkan dengan nilai ekspor bulan Juli 2019 (year on year) yang mencapai 543,23 juta US Dolar," kata Edy dalam rilis tertulisnya yang diterima Starbanjar, Kamis (23/8/2020).
Kategori negara tujuan ekspor Kalsel pada bulan Juli 2020 tertinggi masih dipegang Tiongkok dengan nilai ekspor 93,98 juta US Dolar. Ekspor ke negara tirai bambu ini mengalami penurunan cukup tajam sebesar 30,53 persen dibanding nilai ekspor bulan Juni 2020 yang mencapai 135,27 juta US Dolar.
"Ekspor Kalsel ke India sebesa 53,21 juta US Dolar, juga mengalami penurunan sebesar 20,67 persen, kemudian ekspor Kalsel ke Filipina sebesar 38,26 juta US Dolar, atau mengalami kenaikan sebesar 4,45 persen dibandingkan bulan Juni 2020," jelasnya.
Ekspor ke negara Jiran Malaysia sebesar 35,40 juta US Dolar, atau mengalami kenaikan signifikan sebesar 79,94 persen dibandingkan bulan Juni 2020.
"Dan ekspor ke Jepang sebesar 28,80 juta US Dolar, atau turun sebesar 31,56 persen dibandingkan bulan Juni 2020," kata dia.
Nilai ekspor kelima negara tujuan utama pada bulan Juli 2020 mencapai US$249,64 juta, atau turun sebesar 16,99 persen dibandingkan bulan Juni 2020, yang mencapai US$300,73 juta.
Tiga komoditas utama yang menjadi andalan Kalsel adalah Minerba, lemak dan minyak hewan/nabati serta kayu. Untuk minerba masih menjadi komoditas utama yang mendongkrak ekspor Kalsel sebesar 257,02 juta US Dolar.
Akan tetapi nilai ekspor Minerba Kalsel mengalami penurunan sebesar 9,36 persen dibanding ekspor bulan Juni 2020.
Kemudian komoditas lemak dan minyak hewan/nabati yang menyumbang ekspor dengan nilai 44,52 juta US Dolar, yang mengalami penurunan sebesar 27,20 persen dibandingkan bulan Juli 2020.
Edy mengatakan komoditas kayu menyumbang ekspor dengan nilai 18,42 juta US Dolar yang juga mengalami penurunan sebesar 13,17 persen.
"Ketiga komoditas tersebut memberikan kontribusi ekspor Kalsel sebesar 93,08 persen dari total ekspor, dengan nilai 319,96 juta US Dolar," tandasnya.