Banjar Update
10 Oktober, 2024 17:21 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - Akhir-akhir ini kondisi ekonomi terutama yang dialami kelas menengah menjadi sorotan. Hal ini karena terdapat tantangan yang cukup signifikan di tengah ketidakpastian global.
Penurunan daya beli hingga memakan uang tabungan untuk kehidupan sehari-hari menjadi indikator utama menyebabkan masyarakat mulai menahan diri untuk membeli barang atau jasa yang tidak diperlukan.
Lalu muncul istilah "loud budgeting" sebagai dampak yang terjadi pada kalangan anak muda khususnya generasi Z untuk menghemat pengeluaran bulanannya. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan loud budgeting?
Loud budgeting adalah cara pengelolaan keuangan yang fokus pada penghematan dengan cara mengurangi pengeluaran terutama di aktivitas sosial seperti jalan-jalan, makan di luar atau sekedar bersosialisasi. Tujuannya tentu untuk menghemat pengeluaran individu tersebut agar tidak mengeluarkan uang melebihi kemampuan finansial yang dimiliki.
Loud budgeting juga seringkali disebut sebagai penolakan terhadap gaya hidup konsumtif yang menguras finansial para anak muda. Loud budgeting juga dinilai lebih fleksibel dan praktis untuk generasi Z yang hidup dengan era digital dan gaya hidup yang dinamis.
Dengan kata lain, loud budgeting memberikan kebebasan bagi seseorang untuk beradaptasi dengan kondisi keuangan mereka saat ini, tanpa harus mengikuti pola yang sangat terstruktur seperti metode tradisional. Fleksibilitas ini membuat loud budgeting lebih relevan bagi anak muda yang seringkali menghadapi perubahan dalam pengeluaran mereka berdasarkan kebutuhan sosial dan gaya hidup.
Sebagaimana dikutip dari Business Insider ada beberapa alasan kenapa Generasi Z akrab dengan loud budgeting.
Generasi Z cenderung lebih terbuka dalam membahas masalah keuangan dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka merasa nyaman berbagi tantangan dan keberhasilan dalam mengelola uang, yang membantu menciptakan komunitas saling mendukung.
Kenaikan biaya hidup dan pengalaman langsung menghadapi tantangan ekonomi membuat banyak Gen Z lebih berhati-hati dengan pengeluaran mereka. Loud Budgeting mendorong mereka untuk lebih sadar akan kebiasaan belanja dan memprioritaskan tabungan.
Di tengah tekanan ekonomi, banyak orang muda terjebak dalam perilaku "doom spending", yaitu pembelian impulsif untuk mengatasi stres. Loud Budgeting menawarkan alternatif dengan fokus pada pengelolaan uang yang lebih bijaksana dan bertanggung jawab.
Berikut sejumlah manfaat dari loud budgeting"
Dengan berbagi tujuan keuangan secara terbuka, individu merasa lebih bertanggung jawab untuk mematuhi rencana anggaran mereka.
Melalui diskusi terbuka tentang keuangan, Gen Z dapat belajar dari pengalaman orang lain, mendapatkan tips baru, dan mengembangkan keterampilan finansial mereka.
Menjadi vokal tentang keuangan dapat membantu mengurangi kecemasan terkait uang. Banyak Gen Z melaporkan bahwa berbicara tentang masalah finansial membuat mereka merasa lebih berkuasa dan kurang tertekan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 06 Oct 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 10 Okt 2024
Bagikan