XR Meratus menyampaikan pesan tentang ancaman perubahan iklim dalam momen Peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia di tugu Intan Kota Banjarbaru
Ekonomi dan Bisnis

Momen Hari Lingkungan Hidup Sedunia, XR Meratus Ingatkan Ancaman Perubahan Iklim

  • STARBANJAR - Komunitas kolektif Extinction Rebellion (XR) Meratus Kalimantan Selatan mengingatkan akan fenomena perubahan iklim tepat dalam momen Peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia yang jatuh saban 5 Juni.
Ekonomi dan Bisnis
Redaksi Starbanjar

Redaksi Starbanjar

Author

STARBANJAR - Komunitas kolektif Extinction Rebellion (XR) Meratus Kalimantan Selatan mengingatkan akan fenomena perubahan iklim tepat dalam momen Peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia yang jatuh saban 5 Juni.

XR menyampaikan ancaman perubahan iklim dengan membentang spanduk di Tugu Intan di Kota Banjarbaru.

Wira Surya Wibawa perwakilan XR Meratus mengatakan krisis iklim mengancam keberlangsungan lingkungan hidup semua orang di muka bumi. 

"Namun, anak-anak adalah kelompok yang paling rentan terhadap dampak krisis iklim. Seiring dengan meningkatnya kekeringan dan banjir yang menurunkan produksi pangan, anak-anak akan menanggung beban kelaparan dan kekurangan gizi terbesar," ujar Wira dalam keterangannya, Senin (6/6/2022). 

Saat suhu meningkat, kata dia bersama dengan kelangkaan air dan polusi udara, anak-anak akan merasakan dampak paling mematikan dari penyakit yang ditularkan melalui air dan gangguan pernapasan yang berbahaya.

"Apa yang terjadi seminggu terakhir hal yang paling sering dikeluhkan warga Banjarbaru di Kalimantan Selatan tidak lain adalah teriknya cuaca terik panas di siang hari yang tidak wajar seperti biasanya," kata Wira. 

Fenomena ini, sambungnya memang dibenarkan oleh BMKG Syamsudin Noor yang menyebutkan panas terik disertai hujan dan angin kencang akan melanda Kalsel.

"Di mana untuk wilayah kalsel suhu tertinggi tercatat di 35,2 derajat celcius. Belum lagi ketidakstabilan iklim yang ada di Kalsel juga sebelumnya terdampak banjir akan tetapi di daerah lainnya cuaca panas," tegas Wira. 

Dia menyebut cuaca ekstrim dari keadaan Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Krisis iklim membawa bencana yang terus terjadi dengan frekuensi dan intensitas yang makin meningkat.

"Dalam rangka hari anak internasional 1 Juni bersama memperingati hari lingkungan hidup pada 5 Juni hari ini, mari kita gaungkan pesan pesan perjuangan untuk menuntut keadilan iklim serta kesejahteraan bagi anak-anak dan lingkungan hidup yang berada di kehidupan kita sekarang juga," jelas Wira. 

"Karena mereka adalah masa depan Indonesia dan bumi kita ini yang berharga, yang berhak untuk tumbuh bebas di lingkungan hidup yang sehat," imbuhnya.