Nasional
23 Januari, 2024 18:20 WIB
Penulis:Redaksi Starbanjar
STARBANJAR - Setidaknya terdapat lima target yang perlu dicapai agar Indonesia menjadi bangsa maju dengan ekonomi yang berada di peringkat kelima di dunia, seperti yang diungkapkan dalam konferensi internasional mengenai hukum, kebijakan, dan politik.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, dalam rangkaian agenda konferensi yang diadakan secara daring oleh Universitas Muhammadiyah Bengkulu, pada Senin, 22 Januari 2024.
“Ada lima parameter yang harus dicapai dan perlu menjadi perhatian bersama agar Indonesia menjadi negara maju dengan SDM yang unggul, profesional, produktif, berdaya saing, serta berkepribadian Indonesia,” ungkap Menko Muhadjir.
Kelima indikator tersebut melibatkan tingkat pendapatan per kapita yang tinggi, mencapai tingkat sebanding dengan negara maju yang memiliki Gross National Income per kapita sebesar US$30.300, mengarah pada penurunan tingkat kemiskinan hingga 0%.
Selain itu, target termasuk tingkat pengangguran terbuka sebesar empat persen, angka kematian bayi di bawah delapan per 1.000 kelahiran, dan tingkat melek huruf yang tinggi.
Sebagai upaya untuk membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan berdaya saing, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi pada tanggal 27 April 2022.
Menko Muhadjir, menyatakan revitalisasi ini sangat diperlukan guna mempersiapkan tenaga kerja yang unggul, daya saing, keterampilan, kualitas, dan kompetensi sesuai dengan tuntutan pasar kerja yang terus berkembang.
“Untuk menjadi negara maju dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, maka kita harus mampu menyiapkan SDM yang kompeten, produktif dan berdaya saing di semua sektor industri dan bidang pekerjaan,” terang Menko Muhadjir, dikutip dari infopublik.id, pada Selasa, 23 Januari 2024.
“Dan yang tidak kalah penting adalah kita juga harus menciptakan banyak wirausahawan,” sambungnya.
Seperti diketahui, Indonesia saat ini sedang menghadapi tantangan yang signifikan dalam upaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di tengah era globalisasi dan kemajuan teknologi digital.
Tantangan ini juga dianggap sebagai peluang penting dari segi demografi, mengingat penduduk Indonesia didominasi oleh generasi Z dengan jumlah mencapai 75,49 juta jiwa atau 27,94%, serta generasi milenial yang mencapai 69,90 juta jiwa atau 25,87%.
Menko Muhadjir, mengungkapkan apresiasi terhadap penyelenggaraan konferensi internasional tersebut. Harapannya adalah bahwa agenda tersebut dapat menghasilkan solusi dan rekomendasi konstruktif yang dapat menjadi dasar bagi pembuatan kebijakan yang berkualitas.
“Semoga silaturahmi ini menghasilkan solusi dan rekomendasi permasalahan hukum yang ada di Indonesia dan dapat membekali para mahasiswa. Mari bekerjasama dan berkolaborasi untuk memajukan Indonesia Emas 2045,” kata Menko Muhadjir.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 23 Jan 2024
Bagikan