Siring Menara Pandang Banjarmasin
Banjar Update

Nasib Miris Sopir Klotok Susur Sungai Banjarmasin di Tengah Wabah Corona

  • Wabah coronavirus (Covid-19) membuat perekonomian sopir perahu wisata susur sungai di Kota Banjarmasin jadi 'babak belur'. Sejak pemerintah kota menutup objek wisata Siring Menara Pandang maupun Patung Bekantan untuk menghindari kerumunan, tak ada sepeser pun pemasukan yang diraup oleh para juru kemudi klotok.

Banjar Update
Nurul Khasanah

Nurul Khasanah

Author

Wabah coronavirus (Covid-19) membuat perekonomian sopir perahu wisata susur sungai di Kota Banjarmasin jadi 'babak belur'. Sejak pemerintah kota menutup objek wisata Siring Menara Pandang maupun Patung Bekantan untuk menghindari kerumunan, tak ada sepeser pun pemasukan yang diraup oleh para juru kemudi klotok.

Kondisi ini diakui oleh salah satu juragan klotok sekaligus pengelola tiket susur sungai di Siring Menara Pandang Banjarmasin, Husaini. Dari data milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banjarmasin, ia menyebut ada 88 sopir yang terdampak wabah ini.

Sebanyak 88 sopir itu terbagi lagi menjadi tiga titik destinasi wisata. Tepatnya di Siring Menara Pandang, Patung Bekantan, dan kawasan wisata kuliner Soto Bang Amat.

"Biasanya kalau tiap akhir pekan ada aja dapat 600 ribu sampai 1 juta per sopir. Itu juga untuk bertahan satu pekan. Nah, ini kosong sama sekali. Kami juga tidak ada aktivitas lain lagi," kata Husaini kepada starbanjar, pada Minggu (29/3/2020).

Sejatinya, Husaini bersama sopir klotok lainnya sepakat dengan adanya penutupan sederet objek wisata di Kota Banjarmasin, demi mencegah penularan virus corona. Namun, kata dia, instruksi ini mestinya juga diiringi dengan bantuan oleh pemko untuk membantu perekonomian para sopir.

"Ya kami harap begitu Pak. Kasihan teman-teman ada yang mengeluh kosong sama sekali pemasukan. Ada yang sampai menangis juga gara-gara ini," ujarnya.

Husaini tak menyebut bantuan apa yang mereka harapkan dari pemko. Pertemuan dengan pejabat tinggi di pemerintahan pun belum dilakukan. Ia menyerahkan sepenuhnya kebijakan ini kepada pemegang otoritas di Kota Banjarmasin.

"Itu kebijakan dari pemerintah aja lagi. Kalau dibantu kan bisa saja terbantu pemasukan kita. Sudah satu pekan lebih kita tidak beroperasi. Kalau ada yang datang ke siring pasti sudah dilarang," ucapnya.